Kamis 08 Sep 2022 18:02 WIB

Perkuat Kawasan Sentra Produksi Pangan, Kementan Siapkan Rp 2,3 Triliun

Pagu anggaran Kementerian Pertanian pada 2023 sebesar Rp 15,42 triliun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sebesar Rp 2,3 triliun pada 2023. (ilustrasi)
Foto: Antara/Anis Efizudin
Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sebesar Rp 2,3 triliun pada 2023. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sebesar Rp 2,3 triliun pada 2023. Dana itu akan digunakan untuk pengembangan program Food Estate dan penguatan kawasan sentra produksi pangan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, Kegiatan DAK fisik di bidang pertanian meliputi tematik pengembangan Food Estate dengn pagu indikatif sebesar Rp 650 miliar di 48 kabupaten-kota. Sementara, DAK untuk penguatan kawasan sentra produksi pangan dianggarkan dengan pagu indikatif sebesar Rp 1,65 triliun.

Baca Juga

Anggaran itu nantinya masing-masing digunakan untuk pertanian, pembangunan irigasi, infrastruktur jalan, kehutanan, dan budidaya kelautan dan perikanan. "DAK fisik bidang pertanian digunakan bagi penguatan kawasan produksi pangan berbasis korporasi terintegrasi hulu-hilir dalam rangka penguatan ketahanan pangan serta pemulihan ekonomi nasional," ujar Syahrul saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta yang dipantau secara virtual, Kamis (8/9/2022).

Ia menambahkan, akan digunakan pula untuk penguatan kapasitas daerah dalam penguatan kawasan produksi pangan berbasis korporasi. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian pun mengalokasikan pagu sebesar Rp 300 miliar guna DAK nonfisik pada anggaran 2023.

Anggaran itu akan digunakan untuk pengembangan program Pekarangan Pangan Lestari, biaya operasional pertanian (BPP) untuk penyuluh pertanian, dan biaya operasional puskeswan untuk pembelian obat-obatan dan vaksin. "Untuk DAK non fisik bidang ketahanan pangan dan pertanian pada 2023 akan dilakukan pada 1.255 kelompok masyarakat di 337 kabupaten-kota stunting yang melihat peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga," ujar dia.

Selanjutnya untuk 5.782 BPP di 508 kabupaten-kota yang menyampaikan pelaporan data informasi pertanian, dan 933 unit puskeswan di 417 kabupaten-kota yang ditugaskan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan hewan di unit kerja yang ada. Pagu anggaran Kementerian Pertanian pada 2023 sebesar Rp 15,42 triliun.

Pada kesempatan itu, dirinya menyebutkan, ada empat program utama Kementan tahun depan. Pertama, program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas. Kedua, program nilai tambah dan daya saing industri. Ketiga, program pendidikan dan vokasi, serta keempat program dukungan manajemen.

"Dengan berpatokan dari program-program tersebut, ada beberapa target produksi komoditas utama pada 2023," ujar Syahrul. Target itu meliputi produksi padi sebesar 54,5 juta ton, jagung 23,05 juta ton, kedelai 590 ribu ton, cabai 2,93 juta ton, bawang merah 1,71 juta ton, tebu 37,15 juta ton, dan daging sapi kerbau 465 ribu ton.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement