REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyambut positif program Solar untuk koperasi (Solusi) nelayan. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Koperasi dan UKM dalam membantu para nelayan mendapatkan Solar dengan harga yang terjangkau.
"Kebijakan ini sangat positif untuk menjawab persoalan akses dan ketersediaan BBM subsidi bagi nelayan kecil," ujar Ketua Umum KNTI Dani Setiawan saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Dani berharap program Solusi nelayan dapat sejalan dengan upaya perbaikan kebijakan untuk mempermudah administrasi nelayan dalam memperoleh surat rekomendasi BBM subsidi dan kecukupan kuota. Dani mendorong skema Solusi nelayan dapat diarahkan untuk memperkuat ekosistem usaha perikanan lainnya, seperti permodalan, pengolahan ikan, dan lain-lain.
Dani menyatakan penyaluran BBM subsidi melalui koperasi harus menyasar dalam menjawab persoalan BBM untuk nelayan kecil, bukan justru untuk pemain besar. Ia meminta pemerintah dalam memastikan penyaluran BBM subsidi untuk nelayan dapat benar-benar tepat sasaran.
"Ini juga menjadi peluang untuk memperkuat keberadaan koperasi-koperasi perikanan di wilayah pesisir agar mereka berperan lebih kuat dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil dan keluarganya," kata Dani.