REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atletico Madrid menunjukkan tekad kuat sejak laga perdana grup Liga Champions seolah itu adalah final. Tim asuhan Diego Simeone menunjukkan perjuangan yang dramatis dan menegangkan dalam kemenangan 2-1 atas FC Porto pada laga Grup B Liga Champions, Kamis (8/9/2022) dini hari WIB.
Adalah Antoine Griezmann yang datang dari bangku cadangan dan muncul di momen penting untuk memberi Los Colchoneros kemenangan di menit akhir setelah gol Mario Hermoso di menit 90+1 berhasil disamakan oleh Mateus Uribe di menit 90+6. Griezmann menjadi pencetak gol kemenangan Atletico.
Tapi itu menambah situasi aneh di sekitar Griezmann. Penyerang Prancis itu memiliki klausul dalam kesepakatan pinjamannya di Atletico yang menyatakan bahwa jika dia bermain lebih dari setengah waktu yang tersedia selama masa peminjamannya dalam dua tahun, Los Rojiblancos akan dipaksa untuk membayar 40 juta euro untuknya.
Alhasil, Griezmann tampil di setiap pertandingan musim ini, namun hanya di setengah jam terakhir, seperti yang terjadi saat melawan Porto. Dia masih membuat dampak, mencetak dua kemenangan dalam tiga pertandingan terakhirnya. Ditanya tentang peran aneh ini, Griezmann tidak mempermasalahkan apa yang dilakukan pelatih atau klubnya.
"Ini adalah apa adanya, itu di luar kendali saya. Bersyukur kepada Tuhan karena berada di sini. Keluarga saya bahagia, tentu saja saya menginginkan lebih, tetapi saya akan memberikan semua yang saya punya dalam beberapa menit yang saya miliki," kata Griezmann dikutip dari Football Espana, Kamis (8/9/2022). "Saya merasa seperti seorang pria, saya bahagia di sini dan saya hanya ingin bermain di sini dan memberikan segalanya untuk klub, untuk Cholo, dan untuk para penggemar."
Pelatih Atletico Diego Simeone, yang bisa dibayangkan akan cepat bosan dengan topik itu, menjawab pertanyaan Diario AS. "Kita bisa melihat kenyataan dan dalam 30 menit dia melakukannya dengan sangat baik. Kami tidak tahu di 60 menit, kami melihat kenyataan," kata Simeone.
Terlepas dari bagaimana perasaan penggemar Atletico tentang keputusan masa lalu Griezmann yang pernah membelot ke Barcelona, sikap Griezmann harus diapresiasi. Situasinya tidak dapat diterima oleh banyak pemain top, tetapi Griezmann menempatkan kepentingan klub di atas kepentingannya sendiri.
