REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua, meminta semua pihak untuk memberantas buta aksara di wilayah tersebut. Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro di Sentani, Kamis (8/9/2022) mengatakan saat ini masih ada sekitar 4.000 orang di Kabupaten Jayapura yang belum bisa membaca dan menulis sehingga perlu kerja dari semua pihak untuk menangani buta aksara di bumi 'kenambai umbai' tersebut.
"Ini bukan tugas pemerintah saja tetapi juga semua pihak terutama keluarga jadi kalau bisa kita sama-sama memberantas agar jangan ada lagi buta aksara," katanya di sela-sela peringatan Hari Aksara Internasional tahun 2022.
Menurut Giri, ke depan untuk menekan buta aksara di Kabupaten Jayapura pihaknya akan mendata kembali karena ada sebagian masyarakat yang masih malu untuk belajar membaca dan menulis khususnya berusia dewasa. "Ini butuh dukungan dari keluarga sehingga betul-betul bersama-sama mengajarkan supaya mereka bisa melek aksara," ujarnya.
Selain Pemkab Jayapura, kata dia, ada pula UNICEF Papua yang turut membantu untuk mengajari masyarakat yang belum mampu menulis dan membaca. Ia mengatakan, sebelumnya ada sekitar 5.000 lebih orang yang buta aksara di Kabupaten Jayapura namun melalui pembelajaran yang dilakukan bersama pihak UNICEF dan TNI-Polri angka tersebut kini telah menurun.
"Kami berharap ke depan kami bisa mengatasi 4.000 orang yang masih buta aksara di Kabupaten Jayapura agar angka itu menurun lagi," katanya.