REPUBLIKA.CO.ID, -- WASHINGTON -- Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) akan menghentikan sementara pengiriman jet tempur generasi kelima F-35 setelah ditemukan sebuah komponen yang menggunakan bahan-bahan yang diproduksi di China. Hal itu menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada Rabu (7/9/2022).
Penangguhan itu diberlakukan oleh Kantor Pengadaan Gabungan F-35, menurut website Flight Global. Kantor tersebut mengawasi akuisisi untuk Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Korps Marinir. Keputusan itu dibuat setelah terungkap bahwa pompa di mesin turbo F-35 memiliki magnet yang kuat dengan logam yang bersumber dari China, menurut laporan itu.
Mesin turbo digunakan untuk memberikan daya ke jet saat berada di darat untuk pemeliharaan dan saat memulai mesin utamanya. Alat ini juga menyediakan udara terkompresi untuk membantu manajemen suhu.
Sementara Lockheed Martin adalah kontraktor utama untuk program F-35, dan mesin turbo diproduksi oleh Honeywell.
Magnet yang mencakup logam yang berasal dari China diproduksi dan dipasok oleh subkontraktor yang tidak dikenal. Magnet digunakan dalam pompa pelumasan yang merupakan bagian dari mesin turbo. Ada hampir 1.400 perusahaan yang berbasis di 45 negara bagian dan Puerto Rico yang memasok suku cadang untuk F-35, menurut situs Lockheed Martin.
Honeywell pada April 2021 mengatakan bahwa pihaknya memasok 100 suku cadang untuk setiap unit F-35 yang dibuat, termasuk avionik, sistem navigasi inersia, kontrol bahan bakar mesin, pendingin kokpit dan avionik, roda dan rem, serta sistem manajemen termal. Perusahaan itu mengatakan kepada Flight Global bahwa mereka telah berhenti bekerja dengan pemasok yang mengambil logam dari China dan mengharapkan untuk memulai pengiriman dari perusahaan AS lainnya mulai Oktober ini.
Lockheed Martin secara terpisah mengatakan pihaknya melakukan tinjauan bersama Honeywell dan Kantor Pengadaan Gabungan yang menentukan magnet tidak menimbulkan masalah keselamatan penerbangan juga tidak memberikan "visibilitas atau akses informasi program yang sensitif ini," menurut Flight Global.