Kamis 08 Sep 2022 23:59 WIB

Rezeki Terasa Sempit, Begini Amalan yang Dianjurkan Ulama

Rezeki merupakan rahasia dan ketentuan Allah SWT

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Berdoa meminta rezeki (Ilustrasi). Rezeki merupakan rahasia dan ketentuan Allah SWT
Foto: Republika/Wihdan
Berdoa meminta rezeki (Ilustrasi). Rezeki merupakan rahasia dan ketentuan Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO–Terkadang setelah usaha yang dirasa telah maksimal, tidak sedikit orang yang merasa bahwa rezekinya masih sempit hingga banyak halangan atau cobaan yang menyertai pencariannya. 

Atau juga ada yang merasa rezeki yang diterimanya tidak kunjung bertambah meski telah bertahun-tahun berupaya.

Baca Juga

Salah seorang ulama Mesir yang juga mantan Mufti Agung Mesir, Syekh Ali Jumah, mengatakan rezeki merupakan ketentuan dari Allah SWT yang tidak serta merta dijelaskan alasannya. Jika rezeki seseorang dirasa sempit, hal itu tidak lantas berarti Allah SWT sedang marah kepada orang tersebut.

"Jika mata pencaharian seseorang sempit, ini bukan tanda kemarahan, dan jika mata pencaharian seseorang diperluas, itu bukan tanda ridha. Allah SWT ingin melihat kesabaran Anda," kata Syekh Ali Jumah dilansir dari Elbalad, Kamis (8/9/2022).

Adapun amalan yang dianjurkan untuk memperkuas rezeki atau mata pencaharian adalah dengan memperbanyak membaca surat Al Sayrh.

"Syekh kami biasa menasehati kami untuk membaca Surat Asy Syarh (Al Insyirah) 40 kali untuk memperluas mata pencaharian kami, " jelasnya. Adapun bacaan surat As Syarh adalah sebagai berikut:

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ a lam nasyraḥ laka ṣhodrok. Artinya: "Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?"

وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ  wa waḍo’nā ‘angka wizrok, Artinya: "Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu."

ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ  allażī angqoḍo ẓohrok. Artinya: "Yang memberatkan punggungmu?

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ  wa rofa’nā laka żikrok. Artinya: "Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu."

فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا  fa inna ma’al-‘usri yusro. Artinya: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."

إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا  inna ma’al-‘usri yusro. Artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."

فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ fa idżā farogta fanṣob. Artinya: "Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain."

وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب wa ilā robbika farghab. Artinya: "Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement