Jumat 09 Sep 2022 08:39 WIB

Teh Walini Senilai Rp 2,5 Miliar Akan Diekspor ke Jepang

PTPN VIII berencana mengekspor CTC Walini ke Jepang September mendatang

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Teh Walini Indonesia sebanyak tiga kontainer yang memiliki nilai setara Rp 2 hingga 2,5 miliar akan diekspor ke Jepang pada periode bulan September dan Oktober. Teh jenis CTC Walini yang diproduksi oleh PTPN VIII ini akan dikirim ke perusahaan S Ishimitsu and Co Ltd.
Foto: istimewa
Teh Walini Indonesia sebanyak tiga kontainer yang memiliki nilai setara Rp 2 hingga 2,5 miliar akan diekspor ke Jepang pada periode bulan September dan Oktober. Teh jenis CTC Walini yang diproduksi oleh PTPN VIII ini akan dikirim ke perusahaan S Ishimitsu and Co Ltd.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Teh Walini Indonesia sebanyak tiga kontainer yang memiliki nilai setara Rp 2 hingga 2,5 miliar akan diekspor ke Jepang pada periode bulan September dan Oktober. Teh jenis CTC Walini yang diproduksi oleh PTPN VIII ini akan dikirim ke perusahaan S Ishimitsu and Co Ltd.

Senior Executive Vice President (SEVP) Manajemen Aset PTPN VIII Dian Hadiyana mengatakan pihaknya berencana mengekspor teh jenis CTC Walini ke Jepang pada periode bulan September dan Oktober. Kerja sama tersebut dilakukan dengan perusahaan S Ishimitsu and Co Ltd.

Baca Juga

Ia berharap kerja sama ekspor dapat meningkatkan jumlah pembelian teh yanh dikelola. Sebelumnya, pihaknya pernah mengekspor jenis teh orthodok ke Jepang beberapa waktu lalu. "Rencana PTPN VIII akan melakukan kerjasama dengan Jepang dalam bentuk penjualan teh dengan penawaran jenis tehCTC Walini," ujarnya, Jumat (9/9/2022).

Pada bulan Agustus lalu, ia mengatakan pihaknya telah bertemu dengan perwakilan perusahaan Jepang membahas penjualan beberapa jenis teh di kebun yang berada di Rancabali, Kabupaten Bandung. Mereka antusias untuk membeli teh yang ada di perkebunan. "Mr Shingo sebagai calon pembeli teh sangat antusias untuk membeli produk teh dan mampu membeli teh PTPN VIII hingga 3 kontainer per bulan atau potensi dalam sebulan mencapai Rp 2 hingga 2,5 Miliar per bulan," katanya.

Dengan peningkatan penjualan, Dian berharap meningkatkan perolehan pendapatan perusahaan. Pada akhir tahun pihaknya juga akan mendorong kegiatan pemupukan agar potensi pucuk maksimal sampai dengan Februari 2023.

SEVP Operation Wispramono Budiman mengatakan perusahaan menerapkan konsep blue ocean strategy dalam bidang komoditi teh. Perusahaan menargetkan pasar baru dengan produk yang berbeda yaitu teh hitam dengan khasiat yang berbeda dan unik.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement