REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran atau ritel tetap kuat pada Agustus 2022, yang terutama didukung oleh peningkatan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (9/9/2022), mengatakan kuatnya kinerja penjualan ritel tersebut tercermin dari perkiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2022 sebesar 202,8 atau tumbuh 5,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh 1,3 persen (month-to-month/mtm), setelah sebelumnya mengalami kontraksi selama 3 bulan berturut-turut. Hal ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta perbaikan kelompok suku cadang dan aksesori.
Sementara pada periode Juli 2022 hasil survei mengindikasikan kinerja penjualan eceran tumbuh lebih tinggi, yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2022 yang tercatat sebesar 200,2 atau tumbuh 6,2 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,1 persen (yoy).
Ia menyebutkan peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan penjualan pada hampir seluruh kelompok barang, diantaranya pada subkelompok sandang sebesar 59,4 persen (yoy) dan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor 67,2 persen (yoy).
Namun secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran pada Juli 2022 terkontraksi sebesar 3,1 persen (mtm), meski membaik dari minus 11,8 persen (mtm) pada bulan sebelumnya, terutama pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, subkelompok sandang, serta kelompok barang budaya dan rekreasi.
Dari sisi harga responden memperkirakan tekanan inflasi pada Oktober 2022 menurun dan Januari 2023 meningkat.
Perkiraan tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2022 yang tercatat sebesar 135,3 atau lebih rendah dari 137,5 pada bulan sebelumnya. Sementara IEH Januari 2023 tercatat 144,7 atau lebih tinggi dari 138,5 pada bulan sebelumnya.