REPUBLIKA.CO.ID,KENDARI--Kasubdit Akreditasi dan Audit Lembaga Zakat Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Muhibuddin mengajak Baznas dan LAZ memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
"Prinsip mengelola lembaga zakat, baik Baznas dan LAZ harus bekerja sama menjalin komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi lintas sektoral," ujar Muhib saat membuka acara rapat koordinasi (rakor) Baznas se-Sulawesi Tenggara di Kendari, Kamis (8/9/2022).
Muhib menyampaikan, tingkat kedermawanan umat Islam di Indonesia yang tinggi menjadi potensi untuk memaksimalkan perolehan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya."Ini bisa kita manfaatkan agar mampu menggenjot capaian zakat nasional yang masih sangat jauh dari potensi semestinya," lanjutnya.
Muhib menambahkan, salah satu faktor yang menyebabkan capaian zakat masih cukup jauh dari potensi yang dapat diraih, yakni karena masih adanya persepsi masyarakat untuk memberikan zakatnya secara langsung kepada mustahik.
"Hal ini yang menyebabkan pendataan zakat tidak tercatat di Baznas dan LAZ. Ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk dapat mengedukasi masyarakat terkait hal tersebut," katanya.