REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rahmat Allah SWT sungguh luas, sehingga tidak ada alasan bagi pendosa untuk tidak bertaubat kepada-Nya. Membersihkan diri dari segala bentuk dosa dan kemaksiatan.
Allah SWT berfirman, "Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (QS. Hud ayat 114)
Ulama Mesir, Syekh Dr Yusuf Al-Qaradhawi menjelaskan ibadah-ibadah yang dapat dimanfaatkan oleh seorang Muslim untuk memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah dilakukannya.
Pertama adalah dengan senantiasa berwudhu. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang berwudhu dan menyempurnakanya, maka semua dosa keluar dan jasadnya, hingga dari ujung kuku-kukunya." (HR Muslim)
Kedua, menjaga ibadah sholat lima waktu. Sholat adalah ibadah yang patut diperhatikan dan dijaga oleh seorang Muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Tahukah kalian, jika ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?"
Lalu, para sahabat menjawab, "Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya." Kemudian, beliau SAW berkata, "Itulah perumpamaan sholat lima waktu, yang dengannya Allah menghapuskan dosa." (HR Bukhari dan Muslim)
Ketiga, ialah bersedekah. Rasulullah SAW bersabda: "Hasad itu memakan (pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. Sedangkan, sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api. Sholat adalah cahaya orang beriman. Dan puasa adalah perisai dari api neraka."
Nabi SAW juga bersabda, "Sedekah yang diberikan dengan diam-diam, itu memadamkan murka Allah."
Keempat, adalah beribadah puasa. Ingatlah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka dosa-dosa yang lalu diampuni."
Kelima, berhaji. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menunaikan ibadah haji lalu ia tidak mengucapkan kata-kata kotor serta tidak berbuat kefasikan maka ia pulang dalam keadaan suci seperti pada saat dilahirkan oleh ibunya." (HR Ahmad)
Sumber: https://fiqh.islamonline.ne
Ikuti Whatsapp Channel Republika