REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setan selalu menggoda manusia untuk menjauh dari ketaatan kepada Allah SWT dan melakukan berbagai hal yang dilarang-Nya. Bahkan, setan juga menggoda manusia melalui bisikan-bisikannya tentang akidah, sehingga membuat seorang Muslim meragukan Allah SWT.
Karena itu, seorang Muslim harus berlindung kepada Allah SWT dan mengucapkan kata-kata tauhid ketika akidahnya goyah. Allah SWT telah mengingatkan orang beriman melalui firman-Nya:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." QS An-Nur ayat 21)
Dalam Surah lain, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (QS Fatir ayat 6)
Ada banyak ayat lain dalam Alquran yang menyampaikan soal upaya setan menggoda seorang Muslim, agar keimanannya jatuh, hingga akhirnya banyak berbuat dosa, bahkan kufur.
Dalam Alquran, dijelaskan pula tentang cara setan menggoda seorang Muslim. Di antaranya adalah menakut-nakuti dengan kemiskinan. "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui." (QS Al-Baqarah ayat 268)
Seorang Muslim juga dilarang untuk memikirkan dzat Allah SWT. Dalam syariat, yang dibolehkan adalah memikirkan atau mentafakkuri segala ciptaan Allah SWT, seperti alam semesta yang sungguh luas ini. Dalam Islam, manusia diperkenankan mempelajari alam semesta dan mengamati langit dan bumi.
Allah SWT berfirman, "Katakanlah, “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!” Tidaklah bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman." (QS Yunus ayat 101)
Mengapa demikian, karena sesungguhnya terdapat tanda-tanda Kebesaran Allah SWT di langit dan bumi. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (QS Ali Imran ayat 190)
Adapun memikirkan dzat Allah SWT, itu dilarang dalam Islam. Hal ini telah diperingatkan oleh Rasulullah SAW melalui sabda beliau: "Pikirkanlah ciptaan Allah SWT dan jangan kamu pikirkan tentang dzat Allah, maka binasalah kamu (jika memikirkan dzat Allah SWT). (HR Bukhari)
Hal itu sama seperti kematian yang Allah SWT ciptakan, dan perlu terus diingat oleh seorang Muslim. Mengingat kematian bukan dalam rangka untuk putus asa, tetapi justru agar seorang Muslim tergugah dan termotivasi untuk senantiasa bekerja dan mengikuti hukum Allah SWT. Dengan demikian, ia akan bahagia ketika kematian menjemputnya.
Agar keluar dari godaan setan yang merasuki akidah seorang Muslim, maka hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan meludah tiga kali ke kiri, dan meminta perlindungan Allah SWT.
Allah SWT berfirman, "Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Fussilat ayat 36)
Mantan Ketua Komisi Fatwa di Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Attia Saqr menjelaskan, setan memiliki banyak pintu untuk menggoda manusia, dan celah yang paling strategis untuk dirasuki setan adalah akidah. Sebab, jika akidah ini rusak, maka perilakunya juga akan rusak atau menyimpang.