REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada akhir pekan ini setelah bergerak variatif di sepanjang perdagangan. IHSG ditutup menguat tipis 0,15 persen ke level 7.242,65.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan internal. Dari eksternal, IHSG bergerak sejalan dengan bursa regional Asia yang berakhir positif.
"Tampaknya pelaku pasar dan investor cenderung menerima atas pernyataan Jerome Powel terkait kebijakan The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuannya pada bulan ini," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Jumat (9/9).
Menurut riset, pelaku pasar telah mengantisipasi dan memprediksi kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 bps. Pelaku pasar melihat kebijakan menaikkan suku bunga tersebut menggambarkan prioritas utama The Fed perang melawan inflasi.
Sementara dari internal, pergerakan IHSG hari ini cukup diwarnai aksi profit taking. Meski demikian, data penjualan eceran yang dirilis Bank Indonesia menjadi katalis positif di akhir sesi.
Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2022 tumbuh 6,2 persen yoy, meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,1 persen yoy.
"Tentunya ini memberikan pandangan bahwa ke depannya kinerja penjualan eceran berpotensi akan tetap kuat," kata Pilarmas Investindo Sekuritas.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat 0,38 persen. Saham –saham yang mendominasi penguatan diantaranya BMRI, ASII, TPIA, TLKM dan BBCA. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan di antaranya GOTO, ARTO, INKP, TBIG, dan EMTK.