Cegah Paham Terorisme, 'Asik Bang' Digelar di Sidoarjo
Red: Fernan Rahadi
ilustrasi terorisme | Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Anak muda adalah salah satu kelompok masyarakat yang paling rentan terpapar paham radikal terorisme. Karena itu, anak muda sebagai generasi harapan bangsa harus terus dibentengi agar mereka menjadi pribadi yang tangguh menuju Indonesia Emas tahun 2045 nanti.
"Anak muda dalam konteks ini generasi Z dan milenial generasi yang sangat rentan terhadap segala bentuk paparan paham radikal terorisme. Oleh karena itu perlu sinergi dengan penerapan konsep Pentahelix,” ujar Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid saat membuka Festival lomba Aksi Musik Anak Bangsa atau 'Asik Bang' di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (6/9/2022).
Festival Asik Bang yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur dinilai sebagai salah satu sarana yang baik agar anak muda terhindar dari paham terorisme melalui pendekatan seni dan budaya.
"Festival Asik Bang ini bertujuan mencegah paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi dengan cara membangun kecintaan masyarakat terhadap NKRI lewat media musik," ungkap Nurwakhid.
Seperti diketahui, BNPT terus berupaya menjalankan program kebijakan Pentahelix dalam penanggulangan terorisme dengan prinsip kerja sama dan kolaborasi secara multipihak, yaitu dengan merangkul lima elemen bangsa, yakni Kementerian/Lembaga (Pusat dan Daerah), komunitas-komunitas (ormas, pelaku seni dan budaya), akademisi atau civitas Akademika, dunia usaha (BUMN/Badan Usaha Milik Negara maupun swasta), dan media.
"Nah di program Pentahelix yang digagas BNPT kita masuk lewat komunitas-komunitas. Di Asik Bang ini kita masuk lewat seni dan budaya. Kita tahu kalau kelompok radikal itu kan tidak memperbolehkan mendengarkan musik, mereka memiliki karakter anti seni dan anti budaya maupun kearifan lokal, di situlah kita masuk," katanya.