REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, baru-baru ini harus mengikhlaskan ayahnya yang meninggal dunia di usia 83 tahun. Ayah Mahyeldi diketahui bernama Mardanis ST Tanameh. Sejak kecil, ia biasa memanggil ayahnya itu dengan sebutan abak.
Mahyeldi mengatakan meninggalnya Abak menjadi kesedihan besar baginya. Karena selama ini, kerja keras dan kasih sayang Sang Abak yang berhasil menjadikan Mahyeldi sebagai orang nomor satu di Sumbar sekarang. "Abak telah banting tulang membesarkan kami anak-anaknya," kata Mahyeldi, Jumat (9/9/2022).
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Padang itu mengatakan, salah satu pekerjaan yang pernah dilakukan Abaknya adalah menjadi pengayuh becak di pasar. Saat Mahyeldi masih kecil, Abak membawanya ke Dumai, Riau untuk merantau. Di sana Abak bekerja membantu penjual ikan di pasar dan menjual makanan kecil.
Karena kehidupan yang penuh perjuangan yang diajarkan Abak itulah menurut Mahyeldi membuatnya belajar untuk kerja keras dan tekun. "Abak memberikan pelajaran yang berharga buat diri saya dan adik-adik saya. Abak selalu mengajarkan disiplin dan mandiri," ucap Mahyeldi.
Ayahanda Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi yakni Mardanis St Tanameh meninggal dunia pada Selasa (6/9/2022) dini hari. Jenazah dimakamkan di Nagari Gadut, Kabupaten Agam.