Sabtu 10 Sep 2022 01:09 WIB

Sekjen PBB Minta Negara Penyumbang Perubahan Iklim Bertanggung Jawab ke Pakistan

Banjir telah menewaskan 1.391 orang dan mempengaruhi 3,3 juta orang di negara itu.

Rep: Dwina Agustin/ap/ Red: Muhammad Fakhruddin
Rumah-rumah dikelilingi oleh banjir di kota Sohbat Pur, sebuah distrik di provinsi Baluchistan barat daya Pakistan, Selasa, 30 Agustus 2022. Para pejabat bencana mengatakan hampir setengah juta orang di Pakistan memadati kamp-kamp setelah kehilangan rumah mereka dalam banjir yang meluas yang disebabkan oleh banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya. hujan muson dalam beberapa pekan terakhir.
Foto: AP/Zahid Hussain
Rumah-rumah dikelilingi oleh banjir di kota Sohbat Pur, sebuah distrik di provinsi Baluchistan barat daya Pakistan, Selasa, 30 Agustus 2022. Para pejabat bencana mengatakan hampir setengah juta orang di Pakistan memadati kamp-kamp setelah kehilangan rumah mereka dalam banjir yang meluas yang disebabkan oleh banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya. hujan muson dalam beberapa pekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan, dunia berutang bantuan besar-besaran kepada Pakistan. Islamabad harus pulih dari banjir yang menghancurkan karena negara-negara lain telah berkontribusi lebih banyak pada perubahan iklim yang dianggap telah memicu banjir.

"Bangsa yang lebih bertanggung jawab atas perubahan iklim…seharusnya menghadapi tantangan ini,” kata Guterres yang duduk di sebelah Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif.

Baca Juga

Hujan monsun dan banjir telah menewaskan 1.391 orang dan mempengaruhi 3,3 juta orang di negara itu. Setengah juta orang di negara itu menjadi tunawisma.

“Kami sedang menuju bencana, Kami telah mengobarkan perang terhadap alam dan alam melacak kembali dan menyerang balik dengan cara yang menghancurkan. Hari ini di Pakistan, besok di negara Anda mana pun," ujar Guterres.