Sabtu 10 Sep 2022 03:47 WIB

Gubernur Harap LPQI NTB Jadi Secercah Semangat Mempelajari Alquran

Saudara-saudara kebutuhan khusus memiliki secercah harapan dalam mempelajari Al-Quran

Gubernur Harap LPQI NTB Jadi Secercah Semangat Mempelajari Alquran (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Gubernur Harap LPQI NTB Jadi Secercah Semangat Mempelajari Alquran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah berharap kehadiran Lembaga Pendidikan Quran Isyarat (LPTQI) di wilayah itu menjadi secercah harapan semangat mempelajari Al-Quran.

Hal ini disampaikan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat peresmian LPQI NTB dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Jumat (10/9/2022).

Baca Juga

"Inisiator pembuatan LPQI NTB merupakan kerja besar dan hal yang luar biasa bagi NTB. Karena dengan lahirnya lembaga ini, saudara-saudara kebutuhan khusus memiliki secercah harapan dalam mempelajari Al-Quran dengan segala keterbatasan yang mereka miliki," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur NTB bercerita bagaimana orang-orang kebutuhan khusus di luar negeri bisa maju tanpa dibeda-bedakan. Sehingga, kata dia yang membedakan negara maju dengan negara tidak maju adalah perlakuan pada saudara-saudara yang punya keterbatasan.

"Kalau masih ada spontanitas kita ingin membantu teman-teman yang mengalami keterbatasan penglihatan, pendengaran, dan lain lain berarti daerah kita ini masih mengalami keterbelakangan dalam peradaban," terangnya.

"Karena ternyata di negara maju orang tunanetra, tunarungu, tunawicara, dan lain sebagainya itu adalah fenomena biasa, yang tidak biasa adalah perlakuan mereka terhadap yang punya keterbatasan," sambung Bang Zul sapaan akrabnya.

Menurut dia, memiliki keterbatasan fisik tidak menghalangi orang-orang di negara maju untuk maju, tunanetra tidak menghalangi anak-anak pintar untuk tidak sekolah, di sana mereka bisa menjadi wali kota bahkan gubernur. Punya keterbatasan fisik tidak menghalangi warga negara untuk menjadi menteri bahkan pimpinan kepala negara sekalipun.

"Jadi di negara maju itu sudah biasa, orang tunanetra itu jadi gubernur, walikota, menteri. Di tempat kita ini yang belum terbiasa seakan-akan yang punya keterbatasan fisik ini harus dikasihani," terangnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, menyediakan fasilitas, menyediakan instrumen merupakan tugas bersama, sehingga keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi adik-adik anak-anak tersebut untuk maju.

Karena itu, Gubernur mengatakan agar tidak ada lagi saudara-saudara yang punya keterbatasan fisik tidak bisa mencicipi pendidikan yang layak, karena semua berhak akan pendidikan terutama di NTB.

"Dan selangkah lebih maju jangan sampai dengan keterbatasan fisik menghalangi mereka untuk menikmati indahnya ajaran Islam," imbuh Bang Zul.

Selain itu, dengan hadirnya LPQI di NTB bisa menjadi daerah yang lebih berkah karena doa mereka, lembaga acara seperti ini juga menjadikan negeri, bangsa, daerah selalu dalam lindungan Allah SWT.

"Dengan keterbatasan tapi mampu bermunajat kepada Allah SWT mengetuk pintu langit, memohon ampun untuk semua," ujar Gubernur NTB.

Untuk itu, Zulkieflimansyah berharap lembaga pendidikan Al-Quran tersebut tidak hanya di Kota Mataram saja. Namun juga segera ada di seluruh NTB.

"Kalau perlu bantuan, ini ada pimpinan Baznas kita juga hadir. Pimpinan Baznas mudah mudahan bisa membantu lembaga pendidikan kita," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement