REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran Bandung, Teuku Rezasyah menanggapi pergantian pemimpin Inggris usai Ratu Elizabeth II wafat. Dia digantikan dengan putra sulungnya, Pangeran Charles.
“Memang karisma Pangeran Charles berbeda. Dia sudah menunggu sangat lama untuk menjadi raja. Sekarang dia menjadi raja di usia 73 tahun,” kata Rezasyah kepada Republika.co.id, Jumat (9/9/2022).
Pangeran Charles resmi ditunjuk menggantikan Ratu Elizabeth II dalam kesepakatan yang dibuat dalam pertemuan kepala pemerintahan negara-negara persemakmuran tahun 2018 lalu. Pergantian pemimpin Inggris ini tidak terlepas dari perasaan gamang. Ia kini digelari Raja Charles III.
“Siapa pun juga yang mendapat posisi baru, ada perasaan gamang. Terlebih, Pangeran Charles usianya sudah sepuh, anak-anaknya sudah besar, dan dia mempunyai cucu,” ujarnya.
Meski begitu Pangeran Charles sudah dilatih sejak kecil dan menjalani banyak protokol kerajaan. Dia sudah banyak mengikuti kegiatan-kegiatan kenegaraan, termasuk ke wilayah Commonwealth of Nations.
Untuk pendidikannya, dia sudah mengikuti pendidikan militer. Dengan semua bekal itu, Rezasyah menyebut Pangeran Charles sudah siap menggantikan posisi ibunya.
“Saya pikir Pangeran Charles memiliki bekal intelektual yang sangat baik dan bekal kepemimpinan yang sangat baik. Dia tidak kesulitan berhubungan dengan kepala negara di dunia karena dia sudah kenal baik dengan mereka. Saya pikir secara spiritual dan mental, dia siap menjadi raja Inggris,” tambahnya.
Sebelumnya, putra sulung Ratu Elizabeth II, Charles, menjadi raja baru Inggris setelah kematian sang Ratu pada Kamis (8/9/2022). Charles Philip Arthur George lahir pada 1948 dan merupakan Pangeran Wales terlama sebagai pewaris takhta Inggris, dikutip dari kantor berita anggota OANA, Anadolu, pada Jumat (9/9/2022).
Meskipun raja baru dapat memilih nama agung yang berbeda dari nama lahirnya, Charles ingin dikenal sebagai Raja Charles III. Setelah dia menjadi raja, putra sulung Charles yaitu Pangeran William menjadi Duke of Cornwall. Gelar tersebut dipegang oleh pewaris takhta pertama.
Di Inggris, pewaris takhta juga diberi gelar Pangeran Wales oleh raja yang berkuasa. William dapat dikenal sebagai Pangeran Wales jika ayahnya menganugerahkan gelar tersebut.