Sabtu 10 Sep 2022 07:40 WIB

Kapolri Ingin Polwan Jadi Agen Perubahan Reformasi di Kepolisian

Pendekatan humanis Polwan diharapkan bisa kembalikan kepercayaan terhadap Polri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam acara puncak dan syukuran HUT ke-74 Polwan Republik Indonesia di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Foto: Humas Mabes Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam acara puncak dan syukuran HUT ke-74 Polwan Republik Indonesia di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi wanita atau polwan menjadi salah satu garda terdepan untuk terus meraih kembali kepercayaan masyarakat. Hal itu demi tegaknya maruah institusi Korps Bhayangkara.

"Saya harap rekan-rekan polwan betul-betul bisa tampil untuk menunjukkan dan mendorong kepercayaan masyarakat kepada Polri bisa kembali dan harapannya bisa lebih tinggi dibanding sebelumnya," kata Sigit dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Baca Juga

Kapolri menyampaikan hal itu pada acara puncak dan syukuran HUT Ke-74 Polwan di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Jenderal bintang empat itu menginginkan seluruh jajaran polwan melakukan pendekatan secara humanis untuk meraih kembali kepercayaan masyarakat. Ini karena sejak peristiwa-peristiwa yang terjadi di internal Polri, ikut memengaruhi tingkat kepercayaan publik.

"Saya titip ini semua kepada rekan-rekan polwan sebagai agent of change terkait dengan reformasi kultural yang ada di Polri,"kata Sigit.

Berdasarkan hasil survei, kata Kapolri, tingkat kepercayaan publik kepada Polri berangsurpulih, meningkat, tetapi belum setinggi angka sebelumnya 76 persen. Hasil survei terbaru, tingkat kepercayaan publik sudah 69,6 persen.

"Beberapa hari atau beberapa minggu terakhir kemarin ada survei terbaru, yaitu sudah 69,6 persen. Artinya angka ini adalah angka yang harus kami perjuangkan karena ini menyangkut maruah institusi, menyangkut kepercayaan publik kepada Polri,"ujarnya.

Mantan Kepala Bareskrim Polri itu optimistis peran dan pendekatan polwan mampu menjadi salah satu kekuatan untuk meraih kembali tingkat kepercayaan publik.

Menurut Sigit, polwan ibarat Srikandi di dalam dunia pewayangan.Srikandi merupakan sosok wanita yang memiliki kemampuan tidak kalah dengan seorang pria, tetapi tetap memiliki sisi lemah lembut dan penuh kasih sayang. Karakter ini menjadi salah satu kekuatan polwan menjalankan tugas di lapangan.

"Di satu sisi polwan mampu melakukan penegakan hukum yang tegas, namun humanis sesuai dengan ciri khas dan karakter dari polwan. Namun, pada saat melaksanakan tugas, rekan-rekan memiliki karakter khusus yang tentunya lebih menonjol dibandingkan dengan polki(polisi laki-laki) dan ini adalah kekuatan yang dimiliki oleh Polwan," ujar Sigit.

Dalam kesempatan itu, Jenderal Sigit menyinggung soal reformasi kultural yang dilakukan Polri dengan dua metode, yakni rules based difinition dengan menyerap dan mendengar aspirasi masyarakat. Kemudian value based definition dengan cara membutuhkan komitmen serta kerja keras bagi seluruh personel Polri untuk terus menanamkan nilai-nilai Tri Brata dan Catur Prasetya, saling mengingatkan satu lainnya untuk selalu berbuat kebaikan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement