Ahad 11 Sep 2022 01:07 WIB

Masjid Agung Umayyah, Saksi Sejarah Perkembangan Kota Damaskus

Khalifah Al Walid ingin Masjid Umayyah menawarkan “surga Islam”.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Air mancur kuno di belakang gerbang timur Masjid Umayyah. Masjid Agung Umayyah, Saksi Sejarah Perkembangan Kota Damaskus
Foto: Sana
Air mancur kuno di belakang gerbang timur Masjid Umayyah. Masjid Agung Umayyah, Saksi Sejarah Perkembangan Kota Damaskus

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Damaskus yang terletak di Suriah adalah salah satu kota di Timur Tengah yang mempunyai sejarah panjang sebelum kondisinya seperti sekarang. Musafir Andalusia, ahli geografi, dan penyair Abul Husain Muhammad Ibn Ahmad ibn Jubayr mengunjungi Damaskus pada tahun 1184 M.

Saking indahnya, dia sampai mengatakan “Jika surga ada di bumi maka Damaskus tanpa keraguan ada di dalamnya.” Jubayr menghabiskan waktu sebulan selama di Damaskus dan menginap di Dar al-Hadits di sebelah barat masjid Masjid Agung Umayyah.

Baca Juga

Pada 1260, pasukan Mongol menaklukkan kota tersebut. Pengepungan dan penghancuran brutal kota terjadi saat itu. Meskipun segala tumpah darah yang terjadi, Masjid Agung Umayyah masih megah berdiri, menyimpan sejarah kota dan penguasanya.

Dibangun pada masa Khalifah al-Walid