REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank berupaya mendukung program ekspor nasional melalui pembiayaan, penjaminan, asuransi ekspor dan jasa konsultasi. Pada 2022, total UMKM yang telah mendapatkan penyaluran pembiayaan dari LPEI sebanyak 224 pelaku usaha hingga Agustus.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Gerald S Grisanto mengatakan LPEI turut serta dalam mendukung upaya pemerintah melalui program pemulihan ekonomi nasional melalui layanan finansial dan non finansial kepada pelaku UMKM berorientasi ekspor.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas UMKM menembus pasar ekspor dengan layanan satu pintu mulai dari pelatihan, pendampingan, pembiayaan dan asuransi. Dengan seluruh layanan tersebut diharapkan para pelaku UMKM nasional bisa bersaing di pasar global,” ujarnya dikutip Sabtu (10/9/2022).
Menurutnya langkah LPEI juga mempermudah UMKM memperluas pasar ekspor melalui kegiatan business matching sebanyak lima kali berkolaborasi dengan FTA Center – Export Center kementerian perdagangan di Canberra, Australia – Jeddah, Arab Saudi – Lagos, Nigeria, Busan – Korea Selatan, dan London – Inggris.
Sebagai negara yang kaya dengan sumber daya alam, Indonesia memiliki potensi ekspor yang besar. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspor pada 2021 sebesar 231,6 miliar dolar AS atau naik 41,92 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar 163,2 miliar dolar AS.
Adapun secara kumulatif Januari-Juli 2022, total ekspor sebesar 166,7 miliar dolar AS atau tumbuh 36,3 persen secara year on year (yoy). Tercatat tiga provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari-Juli 2022 adalah Jawa Barat (22,53 miliar dolar AS atau setara 13,52 persen), Kalimantan Timur (19,67 miliar dolar AS atau setara 11,80 persen) dan Jawa Timur (14,86 miliar dolar AS atau setara 8,92 persen).
Komoditas utama yang paling banyak diekspor Kalimantan Timur selama Januari-Juli 2022 yakni bahan bakar mineral, diikuti oleh lemak dan minyak hewan/nabati, pupuk, bahan kimia anorganik serta aneka produk kimia. Dari sisi negara tujuan utama, ekspor nonmigas Kalimantan Timur selama Januari-Juli 2022 sebagian besar ditujukan ke China, India, Filipina, Jepang dan Malaysia.