Sabtu 10 Sep 2022 17:25 WIB

Pemandu Wisata Hilang di Sungai Cijulang Pangandaran Belum Ditemukan

Pemandu wisata diduga tenggelam dan hilang di Sungai Cijulang Pangandaran

Red: Nur Aini
Sungai Cijulang. ilustrasi. Tim SAR gabungan pada Sabtu (10/9/2022) masih mencari seorang pemandu wisata yang pada Selasa (6/9) dilaporkan hilang di kawasan Sungai Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.
Foto: Fuji F Permana
Sungai Cijulang. ilustrasi. Tim SAR gabungan pada Sabtu (10/9/2022) masih mencari seorang pemandu wisata yang pada Selasa (6/9) dilaporkan hilang di kawasan Sungai Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Tim SAR gabungan pada Sabtu (10/9/2022) masih mencari seorang pemandu wisata yang pada Selasa (6/9) dilaporkan hilang di kawasan Sungai Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.

Menurut Ketua Taruna Siaga Bencana Kabupaten Pangandaran Nana Suryana, Tim SAR menyusuri sungai menggunakan perahu untuk menemukan Abdul Rohman (38), pemandu wisata asal Dusun Cikijing, Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga

"Tim SAR gabungan masih terus menyisir, kemarin sempat terkendala hujan," kata Nana.

Ia menuturkan, kejadian nahas menimpa Abdul Rohman saat mengantar rombongan mahasiswa menyusuri area sungai di Blok Pasir Sereh, Dusun Patrol, Desa Sukajaya, Kecamatan Cimerak. Abdul Rohman diduga tenggelam dan hilang setelah terpisah dari rombongan.

"Debit air saat kejadian memang lagi naik, jadi arus sungainya cukup deras," kata Nana.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) BandungSupriono mengatakan bahwa timnya melakukan pencarian menggunakan dua perahu di area dermaga 1 pelataran hingga dermaga 2 pelataran. Selain itu, personel juga dikerahkan untuk melakukan pencarian dari area dermaga 1 pelataran hingga Green Canyon menggunakan satu perahu jukung. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement