KARTUMERAH – Ada hal menarik ketika Real Madrid menghancurkan Celtic 3-0 di kancah Liga Champions pada pertengahan pekan. Los Merengues disebut memainkan taktik oper-operan terbanyak sepanjang sejarah klub ibu kota tersebut.
Gol pertama Real Madrid tercipta setelah terjadi pergerakan bola hingga 22 operan dan diakhiri dengan satu-dua kerjasama indah antara Federico Valverde dan Eden Hazard. Sebelum gelandang Uruguay itu melepaskan operan presisi yang sukses dimaksimalkan Vinicius Junior menjadi sebuah gol.
‘’Jika gol pertama Real Madrid adalah gerakan kolektif, maka gol ketiga adalah sebuah karya seni,’’ sebut harian Marca.
Ada sebanyak 33 operan dilakukan oleh pasukan Carlo Ancelotti tanpa pemain lawan mampu mengendus bola. Operan dimulai dari belakang hingga kotak lawan, dari satu sisi ke sisi lain, hingga Toni Kroos maju ke depan melepaskan umpan panjang.
Dani Carvajal menyambut umpan Kroos untuk disodorkan kepada Hazard. Dan, penyerang asal Belgia itu tidak menyia-nyiakannya untuk membawa Real Madrid memimpin 3-0. ‘’Urutan terpanjang bagi Los Blancos di Liga Champions setidaknya sejak 2003/2004,’’ sebut laporan Opta.
Kedua gol tersebut menunjukkan kehebatan teknis sang juara Eropa. Keduanya datang dari sayap kanan, sebuah sayap yang sebelumnya jarang dimaksimalkan.
Pada laga malam itu, sebanyak 45 persen serangan Los Blancos mengalir dari sayap kanan. Sementara sayap kiri hanya 35 persen.