Ahad 11 Sep 2022 01:35 WIB

Nelayan Pantai Selatan Cianjur Berharap Bantuan Selama tak Melaut

Dua bulan terakhir nelayan Cianjur hadapi cuaca ekstrem sehingga tak maksimal melaut

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
  Sejumlah nelayan yang tidak dapat melaut akibat cuaca ekstrem, memperbaiki jaring di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur. Ilustrasi.
Sejumlah nelayan yang tidak dapat melaut akibat cuaca ekstrem, memperbaiki jaring di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Ratusan nelayan di pantai selatan Cianjur, Jawa Barat berhenti melaut sejak satu pekan terakhir karena cuaca ekstrem dan gelombang tinggi. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah daerah agar tetap memiliki penghasilan selama tidak melaut.

Tokoh nelayan Pantai Sereg, Kecamatan Sindangbarang, Rahmat Efendi saat dihubungi pada Sabtu (10/9/2022) mengatakan sejak cuaca ekstrem melanda pantai selatan Cianjur, sekitar 540 orang nelayan di pantai tersebut memilih mendaratkan perahu guna menghindari kerusakan dihantam gelombang. "Kalau dihitung sudah hampir dua bulan terakhir aktivitas nelayan di pantai ini tidak maksimal karena cuaca ekstrem dengan gelombang lebih dari lima meter. Sebagian besar nelayan hanya memiliki keahlian melaut, hanya sebagian kecil yang memilih bertani atau buruh serabutan," katanya.

Baca Juga

Ia menjelaskan, ketika cuaca buruk melanda pantai selatan, nelayan hanya bisa menjala ikan dari pinggir pantai karena memaksakan diri untuk melaut berisiko besar dan hasilnya hanya cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Sedangkan bantuan untuk nelayan selama ini tidak pernah dirasakan langsung.

Layaknya bantuan pemerintah untuk warga tidak mampu seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Program Keluarga Harapan (PKH) dan lain-lain. Mereka berharap tidak hanya mendapat bantuan tapi dalam bentuk pelatihan agar saat tidak melaut mereka tetap mendapat penghasilan seperti pelatihan pengolahan dan budidaya.

"Kami juga ingin mendapat bantuan bibit tanaman atau hewan ternak agar kehidupan nelayan tidak terlalu berat ketika cuaca ekstrem seperti sekarang. Kami juga ingin memiliki keahlian lain, tapi tidak punya modal kalau secara mandiri," katanya.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menyalurkan bantuan langsung tunai untuk nelayan yang terdampak dari kenaikan BBM yang ditetapkan pemerintah pusat. Termasuk akan memberikan pelatihan peternakan dan budidaya ikan dan udang yang merupakan petunjuk dari pemerintah pusat.

"Tidak hanya bantuan langsung tunai, kita akan berikan pelatihan wirausaha bagi nelayan dan keluarganya termasuk cara membudidayakan bibit ikan, udang, dan hewan ternak. Nanti dinas terkait akan melakukan pendataan termasuk memberikan pelatihan dan pembinaan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement