Ahad 11 Sep 2022 08:55 WIB

Ukraina Periksa Kemungkinan Ekspor Batu Bara Termal ke Polandia

Ukraina ingin meningkatkan ekspor listriknya ke Uni Eropa.

Rep: Lintar Satria/Reuters/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ukraina Periksa Kemungkinan Ekspor Batu Bara Termal ke Polandia. Pekerja batu bara Ukraina
Foto: kyivpost
Ukraina Periksa Kemungkinan Ekspor Batu Bara Termal ke Polandia. Pekerja batu bara Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID,KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pemerintahnya akan melihat apakan dapat memasok 100 ribu ton batu bara termal ke Polandia. Demi membantu negara itu melalui musim dingin.

Zelenskyy juga mengatakan ia telah memerintahkan untuk mempercepat pengerjaan peningkatan transmisi jaringan listrik dari pembangkit listrik Khmelnytskyi, Ukraina ke Polandia.

Baca Juga

Pada tahun ini Ukraina dan Polandia meningkatkan produksi batu bara termal, bahan bakar fosil yang paling berpolusi, untuk menghadapi bulan-bulan yang lebih dingin. Sementara Eropa masih menghadapi krisis keamanan energi yang diperburuk perang di Ukraina.

"Saya sudah menginstruksikan kabinet untuk mengerjakan kemungkinan pasokan darurat 100 ribu ton batu bara termal ke Polandia sekarang, volume kami sendiri sudah cukup dan kami dapat membantu saudara-saudara kami untuk bersiap menghadapi musim dingin ini," kata Zelenskyy dalam pidato malamnya, Sabtu (11/9).

Sekitar 70 persen generator listrik Polandia masih mengandalkan batu bara. Negara itu telah menerapkan kebijakan yang akan mensubsidi batu bara untuk rumah tangga untuk tujuan penghangat untuk memitigasi lonjakan harga.

Ukraina ingin meningkatkan ekspor listriknya ke Uni Eropa untuk meningkatkan aliran dana. Penggunaan listrik negara itu berkurang sejak invasi Rusia.

Zelenskyy mengatakan pengerjaan peningkatan jaringan transmisi listrik dari pembangkit listrik Khmelnytskyi ke Kota Rzeszow di Polandia akan selesai 8 Desember.

Pada Jumat (9/9) lalu Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan Warsawa tertarik membeli listrik dari pembangkit listrik itu. Jaringan yang tak terpakai sejak 1990-an dijadwalkan dibuka kembali pada akhir tahun ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement