Ahad 11 Sep 2022 13:31 WIB

Ibu Diminta Lebih Fokus Awasi Stunting dan Kesehatan Mental Anak

Stunting dan kesehatan mental anak harus menjadi perhatian keluarga.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nora Azizah
Stunting dan kesehatan mental anak harus menjadi perhatian keluarga.
Foto: www.piqsels.com
Stunting dan kesehatan mental anak harus menjadi perhatian keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stunting dan gangguan mental emosi merupakan salah satu bagian yang harus mendapat perhatian para ibu. Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo pun meminta para ibu agar memberikan perhatian lebih besar terhadap percepatan penurunan prevalensi stunting dan gangguan mental emosi anak-anak dan remaja di Indonesia.

"Hal ini harus menjadi perhatian keluarga. Keluarga harus hadir di sini. Karena keluarga menjadi unit analisis terkecil dari bangsa," kata Hasto dalam keterangan, Ahad (11/9/2022).

Baca Juga

Menurut Hasto, keluarga menjadi tulang punggung bangsa. Karena itu keluarga harus mampu menciptakan dan mendukung program tersebut.

"Harus dibangun keluarga yang berkualitas. Keluarga yang tenteram, mandiri dan bahagia sejahtera," ujar Hasto.

Hasto juga mengingatkan agar para ibu memperhatikan perkembangan anak remajanya. Pasalnya, penelitian menunjukkan 37 persen remaja putri mengalami anemia. Ini bisa terjadi karena setiap bulan perempuan mengalami menstruasi.

"Bagaimana kita mengoreksi mereka sebelum hamil, sehingga tidak melahirkan anak stunting, di antaranya juga ditandai panjang badan kurang dari 48 cm. Mereka ini berisiko stunting," jelas Hasto.

Hasto juga mengingatkan pentingnya mengatasi persoalan lingkungan di sekitar pemukiman. Ini karena lingkungan kumuh, seperti air tidak sehat, dapat menyebabkan stunting.

"Lingkungan diperbaiki juga akan menyebabkan kemiskinan ekstrim turun," kata Hasto.

Bagian lain yang juga harus menjadi perhatian adalah angka kematian ibu dan bayi dan kemiskinan ekstrim. Dokter Hasto mengatakan persoalan itu harus diselesaikan secara bersama-sama.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِيْنَ مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ وَالَّذِيْنَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلٰثَ مَرّٰتٍۗ مِنْ قَبْلِ صَلٰوةِ الْفَجْرِ وَحِيْنَ تَضَعُوْنَ ثِيَابَكُمْ مِّنَ الظَّهِيْرَةِ وَمِنْۢ بَعْدِ صَلٰوةِ الْعِشَاۤءِۗ ثَلٰثُ عَوْرٰتٍ لَّكُمْۗ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌۢ بَعْدَهُنَّۗ طَوَّافُوْنَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلٰى بَعْضٍۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig (dewasa) di antara kamu, meminta izin kepada kamu pada tiga kali (kesempatan) yaitu, sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari, dan setelah salat Isya. (Itulah) tiga aurat (waktu) bagi kamu. Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu; mereka keluar masuk melayani kamu, sebagian kamu atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat itu kepadamu. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

(QS. An-Nur ayat 58)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement