REPUBLIKA.CO.ID, PORT MORESBY -- Gempa bumi berkekuatan 7,6 skala richter (SR) mengguncang wilayah timur Papua Nugini pada Ahad (11/9/2022). Penduduk setempat melaporkan terjadi kerusakan bangunan di dekat kota pesisir Madang dan desa pedalaman lainnya.
Survei Geologi AS (USGS) melaporkan gempa dan mengeluarkan peringatan tsunami. Namun kemudian pihaknya mengatakan, ancaman tsunami kini telah berlalu.
"Mungkin masih ada fluktuasi permukaan laut kecil; di beberapa wilayah pesisir," kata USGS seperti dilansir laman Channel News Asia, Ahad.
Pemadaman listrik dan kerusakan bangunan dilaporkan terjadi di beberapa bagian Papua Nugini. Guncangan juga dilaporkan terasa luas di negara itu dari kota-kota dekat pusat gempa hingga ibu kota Port Moresby, sekitar 480 km jauhnya.
Gambar dan video kerusakan pada sebuah universitas di kota dataran tinggi timur Goroka menunjukkan retakan besar muncul di dinding dan jendela yang jatuh selama gempa. Penduduk setempat di Lae dan Madang, yang paling dekat dengan pusat gempa, mengatakan bahwa guncangannya jauh lebih kuat daripada gempa sebelumnya.
"Sangat kuat, semuanya seperti duduk di laut hanya mengambang," kata Hivi Apokore, seorang pekerja di Jais Aben Resort dekat Madang.
"Gempa terjadi pada kedalaman 61 km, sekitar 67 kilometer dari kota Kainantu," kata USGS. Papua Nugini terletak di "Cincin Api" Pasifik sehingga menyebabkannya sering mengalami gempa bumi.