REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Sidak yang dilakukan Mendag, Zulkifli Hasan ke sejumlah pedagang dan warga di Pasar Karangayu, Kota Semarang, Jawa Tengah, menemukan harga daging ayam yang belum menguntungkan peternak.
Zulkifli mengungkapkan, di pasar Karangayu ini, harga daging ayam masih cukup stabil, yakni Rp 35.000 per kilogram. Hanya masih ada masalah khususnya di level peternak karena harga ayam potong tetap berkisar Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kilogram, pada saat harga konsumen daging ayam di pasar di angka Rp 35.000 per kilogram.
“Jadi ada masalah di situ dan kita akan selsesaikan agar para peternak tidak merugi atau bangkrut. Karena harga di tingkat pedagang saja bisa stabil mencapai Rp 35.000 per kilogram,” ungkapnya, Ahad (11/9/2022) pagi.
Di luar harga daging ayam, Zulkifli juga melihat sejumlah komoditas kebutuhan pokok lainnya, seperti bawang yang harganya Rp 30.000 per kilogram dan disebutnya sudah sangat terjangkau. Kemudian cabai harganya kembali naik sedikit sekarang Rp 60.000 per kilogram. Tetapi relatif lebih terjangkau jika dibandingkan beberapa waktu lalu saat harga cabai sempat menembus di atas Rp 100 ribu per kilogram.
Kemudian, lanjut mendag, harga telur ayam ras juga sudah turun. Berdasarkan penjelasan pedagang saat ini harga eceran telur ayam ras di angka Rp 27.000 per kilogram.
Kalau di Jakarta masih Rp 29.000 per kilogram, karena ada ongkos kirim yang jauh. di Jakarta telur ayam ini rata- rata disuplai dari daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kalau Jawa Tengah dari Kendal Sementara kalau Jawa Timur dari Blitar.
Maka ada biaya transportasi yang dikeluarkan, sehingga harga telur di Jakarta masih Rp 29.000 per kilogram. Karena itu harga telur ayam di Semarang dan di Jakarta berbeda dan ada selisih hingga Rp 2.000 per kilogram.
Namun begitu, lanjut Zulkifli, kondisi harga kebutuhan pokok masyarakat secara umum masih stabil dan ini juga akan dipantau terus. “Tadi yang agak naik katanya harga beras,” tambahnya.
Terkait hal ini mendag bakal berkoordinasi dengan Bulog agar ada operasi pasar. “Saya kira itu catatan dari kunjungan di pasar Karangayu ini,” tambahnya.
Zulkifli menambahkan, kalau di daerah ada komoditas pokok yang harganya naik misalnya lebih dari 5 persen, maka sebagaimana disampaikan Presiden RI, Pemerintah akan membantu subsidi transportnya ke kabupaten.
Maka bupati, wali kota dan gubernur, kalau ada barang/ komoditas kebutuhan pokok yang harganya naik di atas 5 persen, nani dibantu trasnportasinya. Sehingga harganya bisa turun kembali.“Ini harus menjadi perhatian karena ini menyangkut kebutuhan sehari- hari sehingga jangan sampai kurang atau menjadi bergejolak karena harganya yang melambung,” katanya.