Senin 12 Sep 2022 00:36 WIB

Macron Lakukan Sambungan Telepon Pertama dengan Truss

Macron dan Truss sepakat memperkuat kerja sama.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Liz Truss berpidato di depan anggota Partai Konservatif selama pemilihan kepemimpinan Konservatif di Wembley Arena di London, Rabu, 31 Agustus 2022. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya pada awal Juli. Partai Konservatifnya akan mengumumkan penggantinya pada hari Senin.
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Liz Truss berpidato di depan anggota Partai Konservatif selama pemilihan kepemimpinan Konservatif di Wembley Arena di London, Rabu, 31 Agustus 2022. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya pada awal Juli. Partai Konservatifnya akan mengumumkan penggantinya pada hari Senin.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan sambungan telepon pertamanya dengan Perdana Menteri Inggris yang baru Liz Truss. Kantor presiden Prancis mengatakan kedua pemimpin pemerintahan itu sepakat untuk memperkuat kerja sama.

Dalam pernyataan, Sabtu (10/9/2022) kantor kepresidenan Prancis mengatakan Macron dan Truss fokus dalam membantu Ukraina. Serta bagaimana merespon konsekuensi yang ditimbulkan konflik pada ketahanan pangan dan harga energi.

Baca Juga

Pekan lalu  Liz Truss terpilih sebagai perdana menteri Inggris menggantikan Boris Johnson. Ia memenangkan pemilihan ketua Partai Konservatif saat perekonomian kelima di dunia itu sedang menghadapi krisis biaya hidup, gejolak industri dan resesi.

Setelah persaingan keras dan memecah belah selama berminggu-minggu antara menteri luar negeri dengan mantan menteri keuangan Rishi Sunak. Truss keluar sebagai pemenang dengan perbandingan suara 81.326 dan 60.399.

Truss yang dianggap perpanjangan tangan Johnson menjadi perdana menteri dari Partai Konservatif keempat sejak 2015. Sepanjang masa itu Inggris dilanda berbagai krisis, dan kini diramalkan akan menghadapi resesi panjang yang dipicu lonjakan inflasi yang mencapai 10,1 persen pada bulan Juli lalu.

Truss yang menjabat sebagai menteri luar negeri pemerintahan Johnson berjanji untuk bertindak cepat dalam mengatasi krisis biaya hidup. Ia mengatakan dalam satu pekan masa jabatannya ia akan mengajukan rencana untuk mengatasi kenaikan tagihan energi dan mengamankan pasokan bahan bakar masa depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement