Senin 12 Sep 2022 09:10 WIB

Ukraina Kritik Serangan Rusia ke Infrastruktur Sipil

Ukraina kritik serangan Rusia menyasar infrastruktur sipil termasuk pembangkit listri

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Ukraina menuduh pasukan Rusia menggelar serangan balasan dengan menyerang infrastruktur-infrastruktur sipil termasuk pembangkit listrik tenaga batu bara termal di Kharkiv.
Foto: AP Photo/Vadim Belikov
Pemerintah Ukraina menuduh pasukan Rusia menggelar serangan balasan dengan menyerang infrastruktur-infrastruktur sipil termasuk pembangkit listrik tenaga batu bara termal di Kharkiv.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Kepala Angkatan Darat Ukraina mengatakan pasukan Ukraina terus bergerak maju di Wilayah Kharkiv dan meraih kemenangan di selatan dan timur. Hal ini disampaikan satu hari setelah serangan balik-cepat mendorong mundur pasukan Rusia dari benteng utamanya di daerah tersebut.

Pemerintah Ukraina menuduh pasukan Rusia menggelar serangan balasan dengan menyerang infrastruktur-infrastruktur sipil termasuk pembangkit listrik tenaga batu bara termal di Kharkiv. Pemerintah mengatakan serangan itu yang memicu pemadaman di sejumlah kota.

"Tidak ada fasilitas militer, tujuannya untuk menghilangkan cahaya dan panas," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Twitter mengenai serangan itu, Ahad (11/9/2022).

Moskow selalu membantah sengaja menyerang target-target sipil. Zelenskyy menggambarkan serangan balik Ukraina berpotensi menjadi terobosan dalam perang yang sudah berlangsung selama enam bulan. Ia mengatakan bila Ukraina menerima lebih banyak senjata pada musim dingin Ukraina mungkin dapat merebut kembali banyak wilayahnya.  

Dalam kekalahan terburuk sejak Moskow mundur dari Kiev pada bulan Maret lalu, ribuan pasukan Rusia yang kehabisan amunisi dan peralatan militer mundur dari Kota Izium. Kota yang sebelumnya digunakan sebagai pusat logistik.

Kepala Komando Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi mengatakan sejak awal bulan ini pasukannya telah merebut kembali lebih dari 3.000 kilometer persegi wilayah Ukraina. Moskow hampir sepenuhnya bungkam tentang kekalahan ini atau menjelaskan apa yang terjadi di timur laut Ukraina.  

Hal ini memicu kemarahan sejumlah komentator pro-perang dan nasionalis Rusia di media sosial. Mereka meminta Presiden Vladimir Putin segera membuat perubahan untuk memastikan kemenangan mutlak dalam perang.

Pada Ahad malam, Zelenskyy mengatakan serangan Rusia yang menyebabkan pemadaman listrik di Wilayah Kharkiv dan Donetsk dan sebagian di  Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk dan Sumy. "Mereka tidak dapat berdamai dengan kekalahan di medan perang," kata Gubernur Dnipropetrovsk Valentyn Reznichenko di Telegram.

Deputi kepala kantor kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenk mengunggah foto pembangkit listrik kebakaran di Telegram. Tapi ia mengatakan listrik sudah kembali mengalir di sejumlah wilayah.

Walikota Kharkiv  Ihor Terekhov mengatakan serangan ke infrastruktur merupakan "balas dendam sinis" pada keberhasilan pasukan Ukraina di medan perang terutama di Kharkiv. Keberhasilan ini sangat penting bagi Zelenskyy terutama dalam geopolitik.

Ia sedang berupaya mempertahankan dukungan Eropa pada Ukraina. Memasok Kiev dengan uang dan senjata meski di tengah krisis energi pada musim dingin ini setelah Rusia menghentikan pasokan gas ke Eropa. Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina akan melanjutkan keberhasilannya.

"Kami tidak akan diam saja, kami akan dengan perlahan-lahan, bertahap, bergerak maju," katanya dalam wawancara dengan CNN yang direkam di Kiev pada Jumat (9/9/2022) lalu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement