Senin 12 Sep 2022 10:39 WIB

Perlu Ada Digitalisasi Penyaluran BBM dari Kilang ke SPBU

Digitalisasi ini untuk mempermudah pengawasan.

Red: Nidia Zuraya
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebagai badan usaha yang ditugaskan negara untuk menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) ke masyarakat, Pertamina berusaha agar proses produksi dan penyalurannya bisa berjalan baik, aman dan tepat sampai ke masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan sistem digital.

Mulyanto, Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahteran, mengungkapkan sistem digital menjadi jawaban tantangan penyaluran BBM secara tepat. Penggunaan IT dan digitalisasi distribusi BBM mulai dari kilang sampai nozel SPBU mempermudah pengawasan dan ini membantu tugas tidak hanya Pertamina tapi juga Badan Pengatur Hulir Minyak dan Gas (BPH Migas).

Baca Juga

"Saya rasa sistem ini sangat bermanfaat di era digital sekarang ini," ujar Mulyanto di Jakarta, Ahad (11/9/2022).

Pertamina diketahui telah memiliki sistem pemantauan data mulai dari produksi di hulu hingga distribusi BBM ke masyarakat lewat Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC). Melalui sistem PIEDCC bisa terpantau aliran dari fluidanya (cairan) ataupun gas. Produk BBM yang dihasilkan  dari kilang Pertamina disalurkan  ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM).