REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy Indonesia Tbk mulai serius menggarap pangsa bisnis baru diluar batu bara. Salah satu fokusnya saat ini, mengolah mineral hijau dalam mendukung rencana transisi energi Pemerintah Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Adaro Energy Indonesia Mahardika Putranto menjelaskan, melihat perkembangan global saat ini yang ramai dalam energi bersih dilihat perusahaan sebagai peluang yang menarik. Hal ini juga sejalan dengan rencana transisi energi yang digawangi pemerintah Indonesia.
"Kami melihat peluang dalam transisi energi yang erat kaitannya dengan mineral hijau. Dalam pengembangan ekonomi hijau membutuhkan bahan baku logam dan mineral. Kami melalui anak usaha, Adaro Mineral akan fokus pada pengelolaan dan pengembangan aset mineral non batubara saat ini," ujar Mahardika dalam Public Expose, Senin (12/9/2022).
Mahardika menjelaskan, saat ini melalui Adaro Mineral, Adaro ingin mengembangkan batu bara metalurgi sebagai bahan baku utama baja. Selain itu, melalui Adaro Mineral, Adaro akan mempunyai pabrik pemurnian Alumunium yang akan dikembangkan di Kalimantan Utara. "Langkah ini menunjukkan komitmen kami dalam Green Ekonomi," ujar Mahardika.