Senin 12 Sep 2022 18:41 WIB

Adhi Karya Bidik Kontrak Rp 3,5 Triliun dari Proyek IKN

Adhi Karya memenangkan 4 dari 19 paket tender proyek IKN dengan nilai Rp 1,5 triliun

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga bersantai di lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. PT Adhi Karya Tbk. turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan tender sejumlah proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Emiten dengan kode saham ADHI ini pun menargetkan dapat memperoleh kontrak baru hingga Rp 3,5 triliun dari proyek tersebut.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Warga bersantai di lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. PT Adhi Karya Tbk. turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan tender sejumlah proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Emiten dengan kode saham ADHI ini pun menargetkan dapat memperoleh kontrak baru hingga Rp 3,5 triliun dari proyek tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya Tbk. turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan tender sejumlah proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Emiten dengan kode saham ADHI ini pun menargetkan dapat memperoleh kontrak baru hingga Rp 3,5 triliun dari proyek tersebut. 

"Sampai minggu lalu sudah ada 19 tender yang dilakukan Kementrian PUPR untuk IKN. ADHI juga ikut tender dan sudah mendapatkan beberapa pekerjaan," kata Direktur Utama Adhi Karya Enthus Asnawi dalam Public Expose Live 2022, Senin (12/9).

Direktur Human Capital dan Sistem Adhi Karya Agus Karianto menjabarkan, hingga saat ini Perseroan telah memenangkan empat paket dari total 19 paket tender proyek IKN. Nilai kontrak dari empat paket tender ini mencapai Rp 1,5 triliun.

Agus memerinci beberapa proyek yang dikerjakan Perseroan antara lain hunian pekerja senilai Rp 577 miliar. ADHI juga mengerjakan jembatan Pulau Balang dengan porsi sebesar Rp 100 miliar. Perseroan juga telah menandatangani kontrak pengerjaan tol 3A Karangjoang-KKT Kariangau dengan porsi Rp 1,1 triliun. 

Agus menambahkan, per 12 September 2022, nilai kontrak baru yang digenggam ADHI pun telah mencapai Rp 17,3 triliun. "Nilai kontrak baru yang diperoleh sampai saat ini sudah termasuk di dalamya proyek IKN," terang Agus. 

Adapun total 19 paket tender proyek IKN diperkirakan mencapai sekitar Rp 20 triliun. Perseroan optimistis target perseroan untuk memperoleh kontrak proyek IKN sebesar Rp 3,5 triliun dapat tercapai hingga akhir tahun 2022. 

Sebagai informasi, ADHI terus membukukan peningkatan kontrak baru. Sampai dengan Juli 2022, nilai kontrak baru ADHI tercatat sebesar Rp 15,9 triliun, naik sebesar 103,7 persen dibandingkan perolehan kontrak pada Juli 2021 yang sebesar Rp 7,8 triliun.

Selain proyek IKN, beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI termasuk dalam Proyek Strategis Nasional, antara lain Tol Bawen-Yogyakarta, MRT Jakarta Fase 2A CP 202, Bendungan Jenelata-Gowa, dan Tol Semarang-Demak.

Pembangunan infrastruktur yang masih menjadi bagian proyek prioritas yang dicanangkan Pemerintah di tahun 2023, membuat Manajemen yakni pasar sektor konstruksi ke depan tetap cerah dengan beberapa strategi perusahaan untuk meningkatkan kinerja dengan berbagai prospek bisnis yang berkelanjutan.

Selain terus memperbesar pangsa pasar konstruksi Pemerintah, ADHI juga secara selektif menangkap peluang sektor konstruksi lain, seperti manfaatkan peluang pasar konstruksi sektor perkeretaapian dalam negeri dan regional, memaksimalkan potensi sektor properti ADHI serta menyasar peluang pasar konstruksi yang berbasis sektor lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement