REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Sebanyak 250.944 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Indramayu berhak memperoleh bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM). Kantor Pos Indramayu pun terus melakukan penyaluran bantuan tersebut.
Ketua Satgas BLT BBM di Kabupaten Indramayu, Aris Ristiadi, mengatakan, penyaluran BLT BBM di Kabupaten Indramayu dilakukan sejak Rabu (7/9/2022). Penyaluran tersebut ditargetkan rampung pada pekan depan. ‘’Saat ini, yang sudah tersalurkan ada sekitar 40 ribu KPM,’’ kata Aris, saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor Pos Indramayu, Senin (12/9/2022).
Aris mengatakan, BLT BBM dikucurkan pemerintah untuk empat bulan, yakni September - Desember 2022, dan dibagi menjadi dua tahap. Setiap KPM menerima BLT BBM sebesar Rp 150 ribu per bulan, atau Rp 300 ribu untuk setiap tahap penyaluran.
Untuk tahap pertama, atau September – Oktober, penyaluran BLT BBM dilakukan pada September ini. Sedangkan penyaluran tahap dua, atau Oktober – Desember, hingga kini belum ditentukan kepastian waktunya.
Namun untuk September ini, lanjut Aris, selain BLT BBM, setiap KPM juga sekaligus menerima BPNT (bantuan pangan non tunai) sebesar Rp 200 ribu. Jadi total uang yang diterima setiap KPM mencapai Rp 500 ribu.‘’Tidak ada potongan. Setiap KPM menerima uang Rp 500 ribu,’’ tegas Aris.
Biasanya, BPNT dibagikan dalam bentuk barang sembako, terutama beras dan telur. Namun kali ini, bantuan yang dikenal warga dengan istilah rasdog (beras, endog/telur) itu diberikan dalam bentuk uang tunai.
Aris menambahkan, untuk penyaluran BLT BBM, pihaknya menerapkan tiga cara. Pertama, membagikannya di kantor pos. Dalam cara tersebut, pihaknya membuat jadwal agar tidak terjadi antrian yang terlalu panjang di kantor pos. ‘’Tapi ya ada saja warga yang pagi-pagi sudah datang, padahal jadwalnya siang,’’ kata Aris.
Cara kedua, yakni dengan door to door. Melalui cara tersebut, petugas kantor pos yang datang ke rumah-rumah warga yang sudah lansia, sakit ataupun difabel.‘’Kami sudah sampaikan ke desa, bagi KPM yang sudah jompo, sakit ataupun difabel, tidak kami perkenankan datang ke kantor pos. Kamilah yang akan mengantarkannya ke rumah KPM,’’ kata Aris.
Sedangkan cara penyaluran yang ketiga, dilakukan melalui komunitas. Seperti misalnya, di balai desa atau tempat lainnya. Aris mengungkapkan, beberapa mekanisme penyaluran BLT BBM itu juga dimaksudkan untuk menghindari kerumunan di kantor pos. Pasalnya, hingga kini Covid-19 masih menjadi ancaman bagi warga.