REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO—Pernyataan terbaru ahli Mesir Kuno tentang asal usul Nabi Muhammad menuai kontroversi di Mesir. Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi pada 22 Agustus lalu, Wassim al-Sisi, seorang ahli Mesir Kuno, mengatakan Rasulullah memiliki nasab orang Mesir dan penduduk Mesir adalah keturunan Nabi.
“Nabi Muhammad adalah putra Abd Manaf, yang berasal dari Mesir, yang berarti bahwa Nabi keturunan Mesir, dan orang Mesir adalah keturunannya. Tuhan kita memilih al-Kinana (Tanah Mesir), dan kemudian Dia memilih Banu Abd Manaf, kemudian (suku) Quraisy, dan dari Quraisy, Dia memilih Bunu Hasyim,"katanya dilansir dari Al Monitor, Ahad (10/9/2022).
"Siti Hajar (seorang wanita yang dihormati dalam Islam) adalah putri kami dan cucu perempuan kami,” tambahnya mengacu pada orang Mesir.
Pernyataan Sisi membuat media sosial menjadi kebingungan. Karena menurut beberapa arkeolog yang berbicara dengan Al-Monitor, Nabi berasal dari Jazirah Arab.
“Klaim Sisi tidak berdasar. Ini tidak disebutkan dalam Alquran atau Sunnah Nabi,” kata Ahmad Amer, seorang arkeolog dan ahli Mesir Kuno, kepada Al-Monitor.
“Jika Nabi benar-benar berasal dari Mesir, dia akan kembali ke tanah, seperti yang dia lakukan ketika dia kembali ke Mekkah al-Mukarramah. Nabi tidak pernah menyebutkan atau mengisyaratkan bahwa dia keturunan Mesir,"tambahnya.
Abdel Rahim Rihan, seorang ahli barang antik Mesir dan anggota Komite Sejarah dan Purbakala Dewan Tertinggi Kebudayaan Mesir, mengatakan bahwa garis keturunan Nabi bisa dilacak.
“Menurut hadis, garis keturunan Nabi Muhammad dapat ditelusuri kembali ke Semenanjung Arab, tanpa keraguan. Al-Kinana yang disebutkan dalam hadits mulia mengacu pada suku Banu Kinana, yang Nabi berasal. Itu berbasis di Semenanjung Arab. Saat ini, beberapa suku hadir di Irak, Yordania, Mesir, Sudan, dan Palestina, dan pada tingkat yang lebih rendah di Tunisia, Maroko, Suriah, dan Yaman, ”jelas Rihan.
“Klan Quraisy adalah cabang dari suku Kinana yang independen dari Banu Kinana lainnya. Dengan julukan al-Kinani yang kami maksud adalah Banu Abd Manat bin Kinanah, dan Banu Malkan bin Kinana. Adapun al-Qurayshi, artinya Bun al-Nadr bin Kinana. Al-Nadr adalah Quraisy bin Kinana.
Klan Quraisy termasuk dalam suku Kinana,"tambahnya.
Meski begitu, Fathia al-Hanafi, seorang profesor fikih di Universitas Al-Azhar, berpendapat bahwa mungkin untuk melacak garis keturunan Nabi Muhammad ke Mesir, ada hubungan kekerabatan dengan Nabi Ismail.
“Siti Hajar, yang adalah orang Mesir, adalah istri Nabi Ibrahim dan ibu dari putranya Ismail, nenek Nabi. Nabi Ibrahim dan Siti Hajar serta putra mereka Ismail pindah dari Mesir ke Makkah di mana mereka menetap di sebuah lembah yang tidak digarap oleh (yang kemudian menjadi) Masjid al-Haram,"katanya.