REPUBLIKA.CO.ID, OUAGADOUGOU -- Pemimpin pemerintah militer Burkina Faso Kolonel Paul-Henri Damida mengambil alih jabatan pertahanan dalam reshuffle kabinet. Negara Afrika Barat itu kesulitan dengan pemberontakan kelompok radikal Islam.
Pernyataan yang disiarkan di stasiun televisi pada Selasa (13/9/2022) tidak mengungkapkan alasan reshuffle kabinet.
Damida merebut kekuasaan pada bulan Januari lalu dengan alasan pemerintah sebelumnya tidak mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi negara itu. Termasuk pemberontak yang telah menewaskan ribuan orang dan memaksa lebih dari 2 juta orang mengungsi termasuk ke negara tetangga seperti Mali dan Niger.
Sejak kudeta serangan para milisi yang memiliki koneksi dengan ISIS dan al-Qaeda itu tidak mereda. Setidaknya 35 warga sipil tewas dan 37 orang lainnya terluka saat sebuah konvoi mobil meledak oleh bom rakitan.
Pada Senin (12/9/2022) pagi angkatan bersenjata mengatakan dua tentara tewas dan sekitar satu lusin lainnya terluka dalam serangan ke sebuah unit militer di utara Burkina Faso dekat perbatasan Mali. Mereka menambahkan sekitar satu lusin pelaku serangan tewas dalam peristiwa itu.