Jatim Dapat Tambahan 1,2 Juta Dosis Vaksin PMK
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Dokter hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi di Desa Dakiring, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. | Foto: ANTARA/Patrik Cahyo Lumintu
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono mengungkapkan, pihaknya kembali mendapat tambahan 1,2 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari pemerintah pusat. Adhy menargetkan 85 persen dari total 1,2 juta dosis vaksin tambahan tersebut dapat terinjeksi dalam sebulan ke depan.
Percepatan menurutnya penting, mengingat kini sudah memasuki bulan ketiga sejak ditetapkannya status PMK sebagai wabah. "Dari pusat sudah turun 1,2 juta vaksin tambahan untuk PMK ini. Sepekan ini kita percepat. Yang biasanya 50 - 70 hewan per hari akan ditingkatkan. Jadi sebulan yang akan datang target sudah 85 persen dosis yang disuntikkan," ujar Adhy di Surabaya, Selasa (13/9).
Adhy optimistis target tersebut dapat tercapai. Sebab, fasilitator penanganan PMK sudah didukung oleh 1.500 tambahan tenaga dari Babinkamtibmas dan Babinsa, serta relawan dari berbagai lapisan masyarakat. Sebelumnya pun, kata Adhy, satu juta dosis vaksin bisa didistribusikan sampai 92 persen dalam waktu singkat.
"Ini pastinya berkat tim yang kuat dari Kodam V/ Brawijaya dan Polda Jatim juga relawan. Karena kalau hanya mengandalkan dokter hewan saja tentu tidak bisa," ujarnya.
Selain vaksin, Pemerintah Provinsi Jatim juga sudah melakukan beberapa langkah konkret. Antara lain menerapkan isolasi per kandang, menutup wilayah terjangkit, pembatasan lintasan hewan yang rawan, serta pembatasan pembukaan pasar hewan.
"Ini juga ditambah dengan disinfektan rutin. Selain itu, saya minta untuk petugas fasilitator bisa memberikan edukasi dan sosialisasi yang akurat yang bisa menjelaskan kepada pemilik hewan bahwa pencegahan PMK harus dilakukan bersama-sama," kata Adhy.