Selasa 13 Sep 2022 16:16 WIB

Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Ingin Kurangi Kemiskinan

Hebitren ingin berkontribusi mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi: Santri belajar di pesantren.
Foto: Andolu Agency
Ilustrasi: Santri belajar di pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta berkolaborasi dengan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) DKI Jakarta menggelar Business Matching dan Pameran Produk Unggulan Pesantren Hebitren se-Jawa dan Lampung di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur pada 13-14 September 2022. Melalui pemberdayaan pesantren, Hebitren ingin berkontribusi mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren, KH Hasib Wahab Hasbullah, mengatakan, DPP Hebitren menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat sukses atas penyelenggaraan pameran produk unggulan pesantren Hebitren se-Jawa dan Lampung. Mudah-mudahan melalui Hebitren bisa memberdayakan ekonomi pesantren agar mandiri.

Baca Juga

Ia menyampaikan, Hebitren juga ingin menggerakan ekonomi syariah di Indonesia. Supaya kedepannya Indonesia menjadi negara nomor satu produsen halal. "Kita ingin mengimplementasikan ekonomi syariah, karena itu kita coba dengan usaha-usaha dan bisnis di pesantren," kata Kiai Hasbullah saat pembukaan Pameran Produk Unggulan Pesantren Hebitren se-Jawa dan Lampung di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Selasa (13/9/2022).

Kiai Hasbullah menjelaskan, Hebitren adalah suatu sarana supaya santri bisa ngaji fikih dan ngaji sugih. Di pesantren ngaji fikih, di Hebitren ngaji sugih, supaya pesantrennya menjadi kaya. Sebab Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam punya prinsip tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.

Arti anjuran Rasulullah SAW tersebut adalah umat Islam harus kaya dan harus bisa mandiri dalam bidang ekonomi. Kalau umat Islam sudah bisa memberi, artinya tangan di atas, Insya Allah makmur bangsa ini.

"Karena banyak yang memberi (artinya) banyak yang kaya, maka yang tangan di bawah Insya Allah kemiskinan secara perlahan akan berkurang sehingga menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, itulah cita-cita Hebitren," ujar Kiai Hasbullah.

Di tempat yang sama, Ketua Hebitren DKI Jakarta, KH Muhammad Asy'ari Akbar, mengatakan, melalui pameran produk unggulan pesantren Hebitren se-Jawa dan Lampung ini, pondok pesantren yang sudah maju ekonominya bisa menceritakan kisah suksesnya ke pesantren yang mau maju. Pesantren dengan pemerintah mempunyai program penguatan perekonomian rakyat, mungkin informasi seputar ini belum sampai ke semua pesantren, maka di acara ini bisa digaungkan.

"Harapannya UMKM pesantren yang sudah ada bisa berkembang dan maju, syukur bisa sampai ekspor, itulah niat kami di sini, mudah-mudahan bisa menjadi amal jariah dan amal soleh bagi semuanya," kata Kiai Asy'ari.  

Ia berharap, melalui penyelenggaraan pameran produk unggulan pesantren Hebitren se-Jawa dan Lampung ini, terjadi penguatan perekonomian khususnya di pesantren dan secara umum bagi dunia UMKM. Sebagaimana diketahui, di dunia ini sedang mengalami inflasi yang luar biasa besarnya. Ada negara maju yang inflasinya sangat besar.

"Sekarang mulai terasa di Indonesia, naiknya BBM diikuti naiknya semua bahan pokok, mudah-mudahan dengan komunitas pesantren, pesantren bekerjasama, berjamaah, bersinergi, berkolaborasi, bergandengan tangan membentuk suatu kegiatan yang saling menguatkan perekonomian, mudah-mudahan dengan komunitas ini setidaknya membantu mengurangi inflasi, harapannya demikian," jelas Kiai Asy'ari yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَفَمَنْ كَانَ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّهٖ وَيَتْلُوْهُ شَاهِدٌ مِّنْهُ وَمِنْ قَبْلِهٖ كِتٰبُ مُوْسٰىٓ اِمَامًا وَّرَحْمَةًۗ اُولٰۤىِٕكَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِهٖ مِنَ الْاَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهٗ فَلَا تَكُ فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْهُ اِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Maka apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang yang sudah mempunyai bukti yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti oleh saksi dari-Nya dan sebelumnya sudah ada pula Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka beriman kepadanya (Al-Qur'an). Barangsiapa mengingkarinya (Al-Qur'an) di antara kelompok-kelompok (orang Quraisy), maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah engkau ragu terhadap Al-Qur'an. Sungguh, Al-Qur'an itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

(QS. Hud ayat 17)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement