Selasa 13 Sep 2022 19:12 WIB

Zulhas Lepas Ekspor Sepatu Nike ke Belanda

Mendag Zulhas menyebut ekspor alas kaki Indonesia saat ini masih di bawah Vietnam

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kedua kanan), Owner PT Pratama Abadi Yeong Yul Seo (kedua kiri) dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan (kanan) melepas ekspor alas kaki buatan Indonesia di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (13/9/2022). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas ekspor 6.700 pasang sepatu buatan Indonesia ke Belanda dan diharapkan akan memperkuat rantai pasok dan industri padat karya.
Foto: ANTARA/Fauzan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kedua kanan), Owner PT Pratama Abadi Yeong Yul Seo (kedua kiri) dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan (kanan) melepas ekspor alas kaki buatan Indonesia di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (13/9/2022). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas ekspor 6.700 pasang sepatu buatan Indonesia ke Belanda dan diharapkan akan memperkuat rantai pasok dan industri padat karya.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melepas ekspor 6.700 pasang sepatu Nike senilai 211 ribu dolar AS ke Belanda, Selasa (13/9/2022). Zulkifli mengatakan, pemerintah akan terus mempermudah kegiatan ekspor ke kawasan Eropa melalui perjanjian dagang Indonesia-Uni Eropa CEPA yang tengah dalam proses penjajakan.

"Industri padat karya penting bagi kita karena menyerap banyak tenaga kerja, kami akan dukung sekuan tenaga agar industri ini tidak hanya bertahan tapi berkembang," kata Zulhas, sapaan akrabnya.

Zulhas mengakui, Nike memang sempat merelokasi pabriknya ke Vietnam karena persoalan upah tenaga kerja di Indonesia yang terus meningkat. Selain itu, ia mengakui sejumlah masalah birokrasi memang telah menghambat investasi.

Ia mencatat, Indonesia saat ini baru menempati posisi keenam terbesar eksportir alas kaki dengan pangsa pasar 3,88 persen per tahun. Capaian itu, kata dia, masih di bawah Vietnam. 

Namun, pemerintah saat ini terus berbenah dengan melakukan reformasi birokrasi agar investasi terus mengalir ke Indonesia, termasuk di industri alas kaki. "Kalau ada masalah-masalah, bisa kita pecahkan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mendorong Nike agar dapat membuka pabrik di luar Jawa. Pasalnya, saat ini pabrik sepatu Nike hanya beroperasi di wilayah Jawa. Ia secara khusus menyebut wilayah Sumatra dapat menjadi pilihan untuk pembukaan pabrik baru.

Presiden Direktur Nike Indonesia, Joseph Warren, mengatakan, ekspor kali ini merupakan yang ke-99 kali di tahun 2022.

Saat ini, Nike memiliki 39 pabrik rekanan yang beroperasi di Indonesia dengan nilai ekspor per tahun mencapai 700 dolar AS. Ekspor kali ini dilakukan oleh pabrik PT Pratama Abadi Industri di kawasan industri Serpong, Tangerang Selatan.

Adapun Nike Indonesia telah mengoperasikan pabrik rekanannya di Indonesia selama lebih dari 30 tahun terakhir. "Ekspor ini sangat berarti untuk kami karena masih dapat dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi global," ujarnya.

Menurut Joseph, menjaga pasar luar negeri menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Pihaknya pun meminta dukungan kepada pemerintah agar industri sepatu, termasuk Nike Indonesia bisa terus memperluas pasar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement