Selasa 13 Sep 2022 19:22 WIB

Zulhas Minta Nike Bangun Pabrik Sepatu di Lampung

Selain Lampung Zulhas menilai Medan juga layak didirikan pabrik alas kaki

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri), Owner PT Pratama Abadi Yeong Yul Seo (tengah) dan Presiden Direktur Nike Indonesia Joseph Warren (kanan) melihat salah satu produk alas kaki saat ekspor di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (13/9/2022). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas ekspor 6.700 pasang sepatu buatan Indonesia ke Belanda dan diharapkan akan memperkuat rantai pasok dan industri padat karya.
Foto: ANTARA/Fauzan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri), Owner PT Pratama Abadi Yeong Yul Seo (tengah) dan Presiden Direktur Nike Indonesia Joseph Warren (kanan) melihat salah satu produk alas kaki saat ekspor di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (13/9/2022). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas ekspor 6.700 pasang sepatu buatan Indonesia ke Belanda dan diharapkan akan memperkuat rantai pasok dan industri padat karya.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mendorong Nike untuk bisa membuka pabrik sepatu di Lampung. Ia menuturkan, tingkat upah pekerja di Lampung masih cukup kompetitif bagi industri untuk menanamkan investasi.

Zulkifli menuturkan, pabrikan Nike yang ada di Indonesia sejauh ini hanya terdapat di Jawa dengan upah yang cukup tinggi.

"Perlu dipikir agar di Sumatera, seperti di Lampung yang upah minimumnya masih di bawah Rp 2 juta per bulan," kata Zulhas saat melepas ekspor sepatu Nike ke Belanda di Tangerang Selatan, Selasa (13/9/2022).

Selain Lampung, Zulhas mengatakan, Kota Medan juga potensial sebagai tempat untuk berinvestasi bagi industri alas kaki. Ia mengatakan, pembukaan pabrik di Sumatra akan sangat membantu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat luar Jawa memiliki populasi lebih rendah.

Managing Director Nike Indonesia, Joseph Warren, mengatakan, saat ini, Nike sudah memiliki 39 pabrik rekanan yang beroperasi di Indonesia dengan nilai ekspor per tahun mencapai 700 juta dolar AS.

Adapun Nike Indonesia telah mengoperasikan pabrik rekanannya di Indonesia selama lebih dari 30 tahun terakhir.

Soal permintaan Zulhas, Joseph mengatakan rencana pembukaan pabrik di wilayah Sumatera telah dipertimbangkan. Namun, yang menjadi tantangan adalah soal tingkat upah, infrastruktur pelabuhan untuk ekspor, hingga ketersediaan tenaga kerja setempat.

"Tapi, kami sangat berkomitmen untuk Indonesia, 30 persen produksi kami ada di Indonesia dan kami adalah negara dengan pertumbuhan tercepat di jaringan Nike," katanya.

Sepanjang 2021, Joseph menerangkan, Nike telah meningkatkan total produksi sebesar 60 juta pasang sehingga total produksi tahun lalu mencapai 250 juta pasang. Capaian itu merupakan yang terbesar dalam 34 tahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement