Selasa 13 Sep 2022 19:54 WIB

Ternyata Raja Charles III Pernah Kunjungi Desa Muslim Kecil di Polandia Timur

Raja Charles III berkunjung 12 tahun lalu dan mencicipi hidangan khas setempat.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
 Raja Charles III meninggalkan Westminster Hall, di Istana Westminster, di mana House of Commons dan House of Lords bertemu untuk menyampaikan belasungkawa mereka di London, Senin, 12 September 2022. Ratu Elizabeth II, raja terlama di Inggris dan seorang batu stabilitas di sebagian besar abad yang bergejolak, meninggal Kamis 8 September 2022, setelah 70 tahun di atas takhta. Dia berusia 96 tahun. Ternyata Raja Charles III Pernah Kunjungi Desa Muslim Kecil di Polandia Timur
Foto: AP/Markus Schreiber
Raja Charles III meninggalkan Westminster Hall, di Istana Westminster, di mana House of Commons dan House of Lords bertemu untuk menyampaikan belasungkawa mereka di London, Senin, 12 September 2022. Ratu Elizabeth II, raja terlama di Inggris dan seorang batu stabilitas di sebagian besar abad yang bergejolak, meninggal Kamis 8 September 2022, setelah 70 tahun di atas takhta. Dia berusia 96 tahun. Ternyata Raja Charles III Pernah Kunjungi Desa Muslim Kecil di Polandia Timur

REPUBLIKA.CO.ID, KRUSZYNIANY -- Kruszyniany adalah sebuah desa kecil yang terletak hanya beberapa kilometer dari perbatasan Belarusia. Kurang dari 100 orang tinggal di sana dan kebanyakan dari mereka adalah komunitas Tatar.

Di jantung tempat ini berdiri sebuah masjid kayu. Ternyata 12 tahun yang lalu Raja Charles III pernah mengunjungi tempat ini. Ia saat itu masih berstatus pangeran. Penduduk setempat membutuhkan waktu sepekan untuk mempersiapkan kunjungan sang pangeran.

Baca Juga

"Seluruh pilihan pelayanan telah mendarat. Mereka melakukan tugas mereka, mengurus masalah keamanan. Kami juga bersiap karena etiket tertentu diperlukan," kata kepala Komunitas Agama Muslim Bronislaw Talkowski kepada TVN 24 seperti dikutip, Selasa (13/9/2022).

Awalnya direncanakan pangeran Inggris itu akan mengunjungi desa bersama istrinya Camilla Parker Bowles. Itu sebabnya, warga setempat yang hendak menyambut tamu kerajaan diminta hadir di acara tersebut ditemani istri mereka.

 

Penduduk setempat menyiapkan hidangan untuk kedatangan sang pangeran, termasuk pierekaczewnik (atau sarburma atau burma) yaitu kue tradisional yang diisi dengan daging. Proses memasak diawasi ketat oleh inspektur sanepid. Namun, penduduk Kruszyniany segera diberitahu kemungkinan besar tamu dari Inggris Raya tidak akan mencicipi makanan lokal.

"Telah diumumkan dalam kunjungan resmi yang khas, pangeran tidak akan mencicipi apapun. Itu cukup mengejutkan bagi kami karena di satu sisi, kami akan menyambut pangeran dan di sisi lain, itu seharusnya dilakukan dari jauh," kata Maksymilian Witczak, pria yang menjamu putra Ratu Elizabeth II itu di rumahnya.

Kenyataannya, Witczak melanjutkan, ternyata jauh lebih baik dari yang diharapkan. Pangeran Charles tiba pada 16 Maret 2010 dan menghabiskan satu jam di tempat Witczak.

"Saya ingat saya membawa pierekaczewnik panas keluar dari dapur, ketika ibu mertua saya selesai membuat yang mentah. Itu adalah perkenalan singkat. Pangeran mencicipi pierekaczewnik dan berbicara sedikit dengan kami. Kemudian, kami berfoto bersama," kenang Witczak.

Dia masih tidak tahu mengapa pangeran melanggar aturan ketat, tetapi dia curiga tamunya mungkin tergoda oleh aroma hidangan yang enak. Bronislaw Talkowski ingat bahwa tuan rumah diinstruksikan untuk tidak berbicara sembarangan saat berbicara dengan Pangeran Charles.

"Kami diperingatkan selama persiapan untuk tidak mencairkan diskusi. Tidak sembarangan di luar topik yang menarik bagi pangeran. Kami lebih siap untuk mendengar pertanyaan dari pangeran. Dan dia memang banyak bertanya kepada kami tentang sejarah, budaya, dan agama," katanya.

Tetapi bagaimana bisa Raja Charles III memutuskan untuk mengunjungi desa ini secara khusus? Semuanya berawal ketika pemerintah setempat mempromosikan wilayah Podlasie dengan menunjukkan desa yang dihuni oleh Tatar Polandia. Puluhan duta besar, termasuk Inggris, telah berkunjung ke sana sebelum Charles dan mereka semua menyukai tempat itu.

"Saya ingat ibu mertua saya menjamu orang-orang dari kedutaan Inggris. Mereka akan bertanya padanya lalu bagaimana reaksinya jika seseorang yang penting mengunjungi Kruszyniany. Mereka tidak akan mengatakan siapa yang mereka pikirkan," kata Witczak.

Pada 2018, kebakaran terjadi di Tatarska Jurta-sebuah pertanian agrowisata di Kruszyniany. Setelah tragedi itu, Charles menjangkau pemilik yang hancur.

"Kami menerima surat di mana dia merasa sedih mendengar apa yang telah terjadi dan bahwa dia terus menyilangkan jarinya untuk kami. Saya memberitahu mereka bahwa segera setelah kami membangun kembali, dia dipersilakan untuk berkunjung lagi," ujar Witczak. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement