Selasa 13 Sep 2022 20:08 WIB

Hal-Hal yang tak Boleh Dilakukan Setelah Usia 55 Tahun

Orang berusia di atas 55 tahun harus berhenti mengatakan "ya" dalam banyak hal.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan orang beruaia 55 tahun ke atas. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan orang beruaia 55 tahun ke atas. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kebiasaan buruk tertentu yang dapat menyakiti tubuh di usia 50-an dibandingkan tahun-tahun muda. Tubuh membutuhkan lebih banyak perawatan dan perhatian seiring bertambahnya usia.

Berikut tujuh hal yang harus dihentikan setelah usia 55 tahun:

Baca Juga

1. Mengonsumsi alkohol

Dokter chiropractic berlisensi dan ahli kesehatan di Twin Waves Wellness, Suzanna Wong, mengatakan satu-satunya hal terpenting bagi orang di atas 55 tahun adalah berhenti minum alkohol. Dia menjelaskan alkohol dimetabolisme secara berbeda dengan makanan, di mana kandungannya menyebabkan peningkatan lemak visceral yang muncul sebagai lemak perut.

Lemak visceral menyebabkan beberapa penyakit yang lebih buruk seiring bertambahnya usia, misalnya kanker, kolesterol tinggi, strok, penyakit jantung, dan diabetes. “Jadi ini adalah salah satu yang Anda ingin lakukan semua yang Anda bisa untuk tetap terkendali seiring bertambahnya usia,” kata Wong dilansir Eat This, Not That!, Selasa (13/9/2022).

2. Mendengarkan musik keras

Pelatih pribadi, kinesioterapis, dan binaragawan dengan Long Healthy Life, Kent Probst mengatakan orang berusia di atas 55 tahun harus berhenti mendengarkan musik keras dan menghentikan paparan suara keras. Paparan suara keras di atas 85 desibel (dB) adalah dapat membuat Anda kehilangan pendengaran. Gangguan pendengaran akibat paparan suara keras bisa menjadi proses jangka panjang, atau bisa terjadi segera.

“Jika Anda tidak dapat menghindari suara keras, kenakan penyumbat telinga atau pelindung telinga lainnya,” ujar Probst.

3. Mengatakan "ya" untuk semuanya

Probst mengatakan, orang di atas 55 tahun harus berhenti mengatakan "ya" dalam banyak hal. Mengatakan "tidak" lebih sering memungkinkan orang lebih banyak waktu untuk mengurus diri sendiri dengan mengurangi tingkat stres, seperti dengan meditasi. Ada bukti yang menunjukkan berbagai macam manfaat bagi mereka yang bermeditasi secara teratur, seperti pengurangan rasa sakit, hipertensi, sindrom iritasi usus, kolitis ulseratif, berhenti merokok, depresi, kecemasan, dan insomnia.

4. Menghabiskan terlalu banyak waktu sendiri

Probst menyebut, salah satu rahasia penuaan sehat yang sering tidak dipikirkan orang adalah mempertahankan hubungan yang bermakna. Dukungan emosional mungkin sama integralnya dengan diet dan olahraga dalam mendorong penuaan yang sehat. Bahkan memiliki hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing, dapat menjadi sumber dukungan emosional.

5 Olahraga berisiko tinggi

Menurut pensiunan ahli bedah ortopedi bersertifikat dewan, Barbara Bergin, latihan agresif, seperti squat, kettlebell jumping jacks, dan olahraga berisiko tinggi yang berlebihan harus dihindari setelah 55 tahun. Jongkok dan olahraga berisiko tinggi memberikan banyak tekanan pada lutut yang menua. Meniskus robek dan perkembangan osteoartritis pada sendi yang menahan beban adalah hasilnya.

6. Mencoba menghilangkan deformitas alami penuaan

Bergin mengatakan, upaya ini tidak bekerja pada 99,9 persen orang. Penurunan tinggi badan dan bungkuk sebagian besar disebabkan hilangnya tulang rawan artikular di antara semua sendi, terutama di tulang belakang.

Dalam beberapa kasus, kondisi ini diperburuk oleh fraktur kompresi tulang belakang yang dapat dicegah dengan mempertahankan kepadatan tulang seiring bertambahnya usia. Namun, deformitas dan pemendekan alami akibat hilangnya tulang rawan tidak dapat dicegah. Deformitas lainnya adalah karena hilangnya tonus otot, tetapi juga berkurangnya integritas alami kolagen yang terjadi seiring dengan penuaan.

7. Berpikir tak mengalami osteoporosis karena tidak ada rasa sakit

Bergin mengatakan, osteoporosis terjadi pada semua orang jika hidup cukup lama. Banyak pasien salah mengira bahwa osteoporosis dan osteoartritis berhubungan, dan jika mereka tidak sakit, maka mereka tidak menderita osteoporosis.

Osteoarthritis dan osteoporosis tidak berhubungan. Osteoporosis harus dicegah, dan itu harus diobati. Olahraga hanyalah salah satu bagian dari pengobatan osteoporosis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement