Selasa 13 Sep 2022 20:15 WIB

Pemkot Batam Pastikan Tarif Bus Trans tidak Naik

Pemkot setempat tengah mengajukan penambahan subsidi BBM Trans Batam.

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memastikan tarif bus Trans Batam tidak naik meskipun ada kenaikan harga bahan bakar minyak. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memastikan tarif bus Trans Batam tidak naik meskipun ada kenaikan harga bahan bakar minyak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memastikan tarif bus Trans Batam tidak naik meskipun ada kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Kami pastikan tarif Trans Batam tidak naik. Trans Batam bisa menjadi alternatif bagi pengguna transportasi umum," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Salim di Batam, Selasa (13/9/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengajukan penambahan subsidi BBM Trans Batam sebagai salah satu upaya agar tarif bus tidak mengalami kenaikan. Salim menjelaskan, subsidi tersebut akan digunakan untuk bulan Oktober hingga Desember yang diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU) Kota Batam.

"Kami sedang mengajukan subsidi terkait dengan tambahan BBM saja. Apabila ada tambahan BBM, maka tidak jadi masalah operasional berjalan seperti biasanya," ujar Salim.

Transportasi umum yang diajukan oleh Dinas Perhubungan agar segera mendapatkan subsidi BBM di antaranya angkutan perahu motor (speed boat), serta perahu pancung.

"Yang subsidi inikan Trans Batam, angkutan speed boat, lalu boat pancung juga kami ajukan. Ini semua masih dalam proses," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamis mengatakan Pemkot Batam mengalokasikan sekitar 2 persen dari dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) serta belanja tidak terduga (BTT) atau sebesar Rp 13,4 miliar untuk mengendalikan inflasi sebagai dampak dari kenaikan harga BBM.

"Anggaran untuk penanganan inflasi tiga bulan ke depan yaitu Rp 13,4 miliar," ujarnya.

Ia menjelaskan, anggaran tersebut digunakan untuk langkah-langkah strategis Pemkot Batam di antaranya bantuan langsung tunai (BLT) kepada 39.297 kartu keluarga (KK) dengan rincian Rp 300 ribu per KK. Kemudian anggaran untuk pelaksanaan operasi pasar sebesar Rp 465 juta, pengembangan kawasan budidaya tanaman kebun cabai sebesar Rp 419 juta, pemberian bibit tanaman cabai dalam polybag sebesar Rp 80 juta, serta subsidi pada sektor transportasi sebesar Rp 727 juta.

"Subsidi sektor transportasi itu totalnya Rp 727 juta, yang pertama untuk subsidi BBM bus sekolah sembilan unit, subsidi BBM Trans Batam 33 unit, subsidi BBM kapal Pulau Jaloh-Sagulung satu unit, subsidi BBM kapal wilayah kecamatan Galang tiga unit, dan subsidi BBM boat pancung Sekupang-Belakang Padang pulang pergi," ujar Jefridin.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement