Rabu 14 Sep 2022 00:14 WIB

Menaker Targetkan Penyaluran BSU Rampung Sebelum Akhir Tahun

Menaker mengatakan, BSU penghargaan bagi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (kanan) berbincang dengan sejumlah pekerja penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Krisna Oleh-Oleh Bali di kawasan Kuta, Badung, Bali, Selasa (13/9/2022). Pemerintah sejak Senin (12/9) mulai menyalurkan Bantuan Subsidi Upah tahun 2022 bagi pekerja sebesar Rp600 ribu?untuk 14,6 juta pekerja penerima manfaat.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (kanan) berbincang dengan sejumlah pekerja penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Krisna Oleh-Oleh Bali di kawasan Kuta, Badung, Bali, Selasa (13/9/2022). Pemerintah sejak Senin (12/9) mulai menyalurkan Bantuan Subsidi Upah tahun 2022 bagi pekerja sebesar Rp600 ribu?untuk 14,6 juta pekerja penerima manfaat.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Ida Fauziyah menargetkan penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) kepada para pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan rampung sebelum akhir 2022. BSU telah disalurkan sejak Senin (12/9/2022) dan tiap pekerja menerima Rp600.000.

Saat ini, 4,1 juta pekerja telah menerima BSU yang disalurkan melalui himpunan bank negara (Himbara), yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Total penerima BSU yang tujuannya membantu pekerja terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mencapai 14,6 juta pekerja. 

Baca Juga

"Sekitar 14,6 juta pekerja itu dari seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," kata Ida saat mengecek penyaluran BSU di Krisna Bali, Badung, Bali, Selasa (13/9/2022).

Ia menyampaikan prosesnya bakal terus berlangsung, terutama untuk para pekerja yang tidak masuk dalam jaringan bank Himbara dan BSI, BSU juga bakal disalurkan ke pekerja melalui Pos Indonesia. "Dalam rangka mempercepat proses penyaluran itu, kerja sama juga dengan PT Pos Indonesia, karena banyak teman-teman tidak memiliki rekening bank Himbara," kata Ida Fauziyah.

Menteri Ketenagakerjaan RI menjelaskan BSU yang diberikan kepada para pekerja merupakan bukti bahwa negara hadir membantu warga yang kesulitan terdampak kenaikan harga BBM. "Pemerintah tidak pernah tidak hadir pada situasi sesulit apapun yang dihadapi oleh para pekerja," kata dia.

Ida juga menyebut, BSU sebagai penghargaan bagi 14,6 juta pekerja yang terdaftar sebagai peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK. "Kenapa yang diberikan atau penerimanya adalah peserta BPJS Ketenagakerjaan? Karena ini adalah bentuk reward(penghargaan) kami atas keikutsertaan baik pengusaha maupun pekerja ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ida juga menyebut Bali merupakan salah satu provinsi yang pekerjanya cukup banyak menerima BSU. Ia menjelaskan banyaknya penerima BSU di Bali menunjukkan perusahaan di Pulau Dewata mulai menyadari pentingnya mendaftarkan para pekerja ke BPJS Ketenagakerjaan.

"Ternyata kesadaran para pengusaha (di Bali) untuk menyertakan pekerjanya ke dalam program BPJS itu keren," kata dia.

Ida berharap BSU yang diberikan oleh pemerintah dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pekerja. "Semoga program yang diberikan oleh pemerintah ini memberikan manfaat. Tetap semangat dalam kondisi apapun. Kita selalu bersama-sama bergandengan tangan menghadapi segala bentuk beban dan tantangan," kata Ida Fauziyah kepada pekerja Krisna Bali yang telah menerima BSU.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement