REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja Charles III rupanya termasuk foodie. Sebagai orang yang doyan kulineran, ia selalu tertarik untuk mencari asal usul makanan.
Akan tetapi, ada satu makanan yang tidak disukai raja baru itu, yaitu foie gras. Merupakan hidangan dari organ bebek atau angsa, foie gras hanya dapat diproduksi setelah hewan itu diberi makan paksa untuk memperbesar hatinya.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemberian makan paksa telah mendorong badan amal hewan berkampanye menentang pembuatan dan penjualan foie gras. Pada 2008, wakil kepala rumah tangga di Clarence House, Andrew Farquharson, mengungkapkan bahwa kokinya telah diperintahkan oleh Charles untuk tidak membeli atau menyajikan makanan foie gras.
"Charles yang saat itu merupakan Prince of Wales memiliki kebijakan bahwa kokinya tidak boleh membeli foie gras. Yang Mulia tidak mengetahui bahwa House of Cheese menjual foie gras, namun ini akan dibahas ketika surat perintahnya ditinjau," ujar Farquharson.
Mantan chef Kerajaan Inggris Darren McGrady mengatakan Charles ingin mengetahui segala hal tentang makanan yang terhidang. Sumber bahan makanannya juga menjadi topik penting untuknya.
Charles memiliki selera khusus dalam makanan. Ayah dua anak ini disebut cerewet soal makanan.
Dalam episode terdahulu ITV Lorraine Kelly, editor Kerajaan Russell Myers menjelaskan bahwa Charles ingin mempekerjakan koki pribadi baru pada awal tahun ini. Makanan kesukaan Charles sebetulnya lebih sederhana.
"Dia suka telur rebus," kata Myers, dilansir Express, Rabu (14/9/2022).
Meski begitu, Myers mengatakan makanan favorit Charles adalah risotto jamur liar dengan domba organik. Jamurnya harus diambil dari kebunnya sendiri.
McGrady ingat saat Charles meminta staf di Balmoral untuk mengumpulkan jamur dari perkebunan. Menurut McGrady, Charles yang naik takhta setelah Ratu Elizabeth II mangkat pada 8 September 2022 menyukai jamur liar.
"Dia sering mengajak kokinya ke Balmoral untuk menunjukkan kepada mereka tempat tumbuhnya jamur-jamur berkualitas," ujar McGrady.
