Rabu 14 Sep 2022 16:08 WIB

Buang Air Besar Lebih dari 1x Setiap Hari Dikaitkan dengan Risiko Penyakit Jantung

Para peneliti memeriksa hubungan frekuensi buang air besar dengan penyakit vaskular.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Buang air besar lebih dari sekali setiap hari dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner. (ilustrsi)
Foto: www.freepik.com
Buang air besar lebih dari sekali setiap hari dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner. (ilustrsi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung koroner yang juga dikenal sebagai penyakit jantung iskemik adalah penyebab utama kematian di Inggris dan di seluruh dunia. Penyakit jantung koroner terjadi ketika suplai darah jantung Anda tersumbat atau terganggu oleh penumpukan zat lemak di arteri koroner.

"Ini sering merupakan awal dari serangan jantung," ujarnya seperti dilansir laman Express, Rabu (14/9/2022).

Baca Juga

Penyakit jantung koroner biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang buruk. Namun penelitian telah menemukan faktor risiko yang mengejutkan yaitu buang air besar setiap hari. Para peneliti memeriksa hubungan frekuensi buang air besar dengan penyakit vaskular dan nonvaskular utama di luar sistem pencernaan.

Untuk melakukan ini, mereka menyaring data dari China Kadoorie Biobank di mana peserta dari 10 wilayah geografis yang beragam di seluruh China terdaftar antara tahun 2004 dan 2008. Untuk penelitian ini, 487,198 peserta berusia 30 hingga 79 tahun tanpa kanker, penyakit jantung atau strok dimasukkan dan ditindaklanjuti selama rata-rata 10 tahun.

"Peserta yang buang air besar lebih dari sekali sehari memiliki risiko penyakit jantung iskemik yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok referensi (sekali sehari)," tulis para peneliti.

Bahkan, diperkirakan lebih dari separuh penderita gagal jantung mengalami masalah kontinensia seperti urgensi dan inkontinensia urgensi. Gagal jantung adalah komplikasi lain dari penyakit jantung koroner.

Sembelit bisa menjadi masalah pada penderita gagal jantung karena asupan cairan berkurang, berkurangnya mobilitas (misalnya berjalan dan aktivitas fisik lainnya) dan obat-obatan. Selain itu, gejala lainnya adalah kehilangan nafsu makan (dan asupan serat yang buruk), atau berkurangnya aliran darah ke saluran pencernaan.

Penyakit jantung koroner berkembang perlahan seiring waktu. Gejalanya bisa berbeda untuk setiap orang. Beberapa orang tidak mengetahui bahwa mereka menderita penyakit jantung koroner sebelum mereka mengalami serangan jantung.

Angina adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala penyakit jantung koroner yang paling umum. Menurut British Heart Foundation (BHF), ini termasuk sakit dada, sesak napas, rasa sakit menjalar ke seluruh tubuh, merasa lemah, dan mual.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement