Rabu 14 Sep 2022 17:47 WIB

Pj Bupati Muba Ingin Solusi Agar Sawah di Desa Epil tidak Banjir

Puluhan hektare sawah di Desa Epil Kabupaten Muba menjadi langganan banjir

Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi mendengarkan langsung keluhan petani Desa Epil.
Foto: Pemkab Muba
Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi mendengarkan langsung keluhan petani Desa Epil.

REPUBLIKA.CO.ID, MUBA - Kondisi puluhan hektare sawah masyarakat yang tiap tahun terkena banjir menjadi perhatian serius Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi. Dia ingin kondisi tersebut diberikan solusi agar tidak membuat petani khususnya di Desa Epil Kecamatan Lais merugi. 

Pantauan di lokasi persawahan milik petani Desa Epil pada Kamis (14/9/2022) siang tampak Pj Bupati Apriyadi mendengarkan langsung keluhan petani. "Harus segera dicarikan solusi. Nanti akan kita pastikan irigasi persawahan kondisinya baik agar banjir ini tidak menjadi momok bagi petani di Muba terutama di Desa Epil," ujar Apriyadi. 

Baca Juga

Mantan kabag kesra Pemkab Muba ini menyebut lahan cetak sawah di Bumi Serasan Sekate sangat menunjukan progres positif dari tahun ke tahun. Tentu keluhan para petani harus dicarikan solusi agar hasil padi lebih maksimal. 

photo
Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi mendengarkan langsung keluhan petani Desa Epil. - (Pemkab Muba)

Hal ini terlihat dari keberhasilan pada 2017-2018 meningkatkan produksi padi di Muba sebesar 27.16 persen. Produksi di tahun 2017 sebesar 388.081 ton dan pada meningkat 2018 menjadi 493.467 ton. Kepala Dinas PTPH Muba Thamrin mencatat luas lahan sawah di Muba mencapai luas 41.704 hektare.

"Sesuai arahan Pak Bupati Apriyadi untuk menginventarisir lahan sawah masyarakat yang terkena banjir dan salah satunya di Desa Epil ini dan kami akan berkoordinasi lintas sektoral untuk segera memberikan solusi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement