REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ahli astrofisika Swiss Sascha Quanz mengatakan dia percaya ilmuwan dapat mengungkapkan bukti kehidupan di luar Tata Surya dalam waktu 25 tahun ke depan. Quanz menyebut ada teknologi baru yang sedang dikembangkan di institut teknologi federal Swiss, ETH Zurich yang sudah ada, seperti Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Kemajuan ilmu pengetahuan dapat menemukan lebih dari 5.000 eksoplanet di sekitar bintang selain matahari. “Tidak ada jaminan sukses, tetapi kita akan belajar banyak hal lain,” kata Quanz dalam konferensi pers.
Sebagai contoh, dia mengutip dari gambar langsung pertama sebuah planet ekstrasurya oleh Teleskop Webb, sebuah gambar dari planet ekstrasurya gas raksasa HIP 65426. “Sistem [HIP 65426] adalah sistem yang sangat istimewa. Ini adalah planet gas raksasa yang mengorbit sangat jauh dari bintang. Inilah yang dapat dilakukan Webb dalam hal mengambil gambar planet. Kami tidak akan bisa mencapai planet kecil. Webb tidak cukup kuat untuk melakukan itu,” ujarnya.
Dilansir Independent, Selasa (13/9/2022), dia dan rekan-rekannya di ETH Zurich sedang mengerjakan instrumen pencitraan dan spektroskopi mid-inframerah yang ditujukan untuk Teleskop Sangat Besar (Extremely Large Telescope) yang saat ini sedang dikembangkan oleh European Southern Observatory di Cile. Teleskop tersebut akan menjadi teleskop darat terbesar saat dibuka dengan cermin berdiameter 130 kaki.
Itu bersama dengan instrumen yang sedang dikembangkan di ETH Zurich dapat mempelajari planet ekstrasurya yang tidak dapat dipelajari oleh Teleskop Webb. "Tujuan utama dari instrumen ini adalah untuk mengambil gambar pertama dari planet terestrial yang berpotensi mirip dengan bumi di sekitar salah satu bintang yang paling dekat. Tetapi visi jangka panjang kami adalah melakukan itu tidak hanya untuk beberapa bintang tetapi untuk lusinan bintang dan untuk menyelidiki atmosfer lusinan planet ekstrasurya terrestrial,” tambahnya.