REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) mengumumkan sedang mencari dua misi astronaut pribadi baru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Langkah tersebut sebagai bagian dari upaya untuk membuka ruang bagi lebih banyak orang.
Misi yang bisa berlangsung hingga dua pekan akan ditargetkan untuk tahun 2023 dan 2024. Proposal harus melibatkan pesawat ruang angkasa komersial AS yang akan membawa kru ke ISS. Sampai sekarang, itu berarti kapsul SpaceX Crew Dragon dan roket Falcon 9. Boeing masih berupaya menyiapkan pesawat luar angkasa Starliner untuk manusia.
Sementara ISS telah menampung turis luar angkasa sebelumnya, era baru misi astronot pribadi dimulai dengan sungguh-sungguh pada bulan April ketika Axiom Space meluncurkan misi Ax-1 ke ISS dalam kapsul SpaceX Crew Dragon. Seorang mantan astronot NASA memimpin misi tersebut, dengan tiga orang awak yang membayar. Harganya dilaporkan mencapai 55 juta dolar AS per orang.
Axiom mendaftar dengan NASA untuk misi pribadi kedua, Ax-2, yang diharapkan diluncurkan pada 2023. NASA saat ini mewajibkan semua misi swasta untuk memiliki mantan astronot NASA dengan pengalaman luar angkasa sebagai komandan.
Seruan untuk proposal baru menunjukkan dedikasi NASA untuk memperluas peluang komersial di luar angkasa. "Kami menyadari pentingnya dukungan berkelanjutan NASA dan berdedikasi untuk bekerja dengan industri untuk mengidentifikasi area di mana keahlian dan kemampuan unik kami mendukung ekspansi, seperti halnya misi astronot pribadi," kata manajer program orbit rendah komersial Angela Hart, dilansir CNET, Kamis (15/9/2022).
Visi NASA untuk orbit rendah bumi melibatkan perusahaan swasta yang memimpin pengembangan stasiun ruang angkasa dan transportasi sehingga NASA dapat memfokuskan energinya pada upaya visi besar seperti mengembalikan manusia ke bulan dan mengirim kru ke Mars. Pada dasarnya, NASA ingin menjadi roda penggerak ekonomi.