Kamis 15 Sep 2022 07:06 WIB

UKT Jalur Mandiri Dinilai Mahal, Ini Jawaban Kemendikbudristek

Pada jalur mandiri, biaya kuliah bisa disetarakan dengan kemampuan orang tua.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Prof Nizam
Foto: Tangkapan layar
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Prof Nizam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan, semua jalur masuk perguruan tinggi negeri (PTN) berbasis pada uang kuliah tunggal (UKT) yang ditetapkan oleh pemerintah. Karena itu, persepsi yang melihat seleksi jalur mandiri adalah jalur yang mahal karena UKT yang besar dinilai salah.

"Ini juga persepsi yang salah. Jalur mandiri maupun jalur SNMPTN, SBMPTN itu semuanya basisnya UKT. Jadi di jalur mandiri pun mahasiswa yang tidak mampu itu juga bisa uang kuliahnya nol, ada yang uang kuliahnya Rp 500 ribu, ada yang uang kuliahnya Rp 1 juta, tapi juga ada yang Rp 10 juta," jelas Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam, saat ditemui di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Karena itu, dia mengatakan, tidak benar bahwa jalur mandiri lebih mahal daripada jalur seleksi lainnya. Nizam menerangkan, di jalur mandiri biaya kuliah juga bisa disetarakan dengan kemampuan orang tua. 

Menurut dia, yang kerap menyebabkan terjadinya pandangan jalur mandiri mahal adalah ketika calon mahasiswa berpikir UKT akan memengaruhi penilaian seleksi sehingga memilih UKT dengan level yang tinggi.

"Kadang-kadang siswa itu karena takut, 'ini jangan-jangan ini berpengaruh terhadap capaian saya.' Dia memilih yang tertinggi misalnya. Nanti ketika kemudian diterima, 'lho kamu memilih yang tertinggi.'Wah ndak bisa pak saya itu orang tua saya tidak mampu.'Nah hal itu yang kadang-kadang terjadi. Seolah-olah jalur mandiri itu jalur yang mahal. Tapi sama sekali tidak demikian," ujar Nizam.

Nizam menuturkan, pihaknya sudah mengumpulkan data terkait hal-hal tersebut. Dari data tersebut didapatkan adanya mahasiswa yang masuk dari jalur mandiri dengan UKT nol. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mendapatkan beasiswa dari perguruan tinggi. "Banyak yang diberikan beasiswa dari perguruan tinggi," jelas dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement