Kamis 15 Sep 2022 07:32 WIB

Pengamat: Usulan Penghapusan Listrik 450 VA Jangan Memberatkan Masyarakat

penghapusan daya listrik 450 VA akan memiliki banyak dampak bagi masyarakat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Warga memasukkan pulsa token listrik di rumahnya.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Warga memasukkan pulsa token listrik di rumahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Project Manager Clean, Affordable, and Secure Energy for Southeast Asia (CASE)-Institute for Essential Service Reform (IESR) Agus P Tampubolon mengatakan, usulan penghapusan daya listrik 450 Volt Ampere (VA) akan memiliki banyak dampak bagi masyarakat. 

Agus menilai, semakin besar daya terpasang rumah tangga maka akan semakin besar juga peluang rumah tangga tersebut dapat memanfaatkan lebih banyak peralatan listrik dalam mendukung pekerjaan dan kegiatan usaha.

"Namun, perlu diingat juga bahwa saat ini tarif dasar listrik (TDL) rumah dengan daya 450 VA lebih murah dibandingkan rumah dengan daya 900 VA," ujar Agus saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (14/9).

Agus menyebut, kenaikan daya listrik menjadi 900 VA tentu akan menambah beban masyarakat. Menurut Agus, pemerintah harus melakukan kajian matang sebelum benar-benar memutuskan peralihan daya listrik 450 VA menjadi 900 VA.

"Jadi, buat rumah tangga yang semula dayanya 450 VA ketika dinaikkan dayanya menjadi 900 VA, ini bisa memberatkan. Karenanya, dampaknya ini harus diperhatikan pemerintah. Jangan sampai kebijakan ini justru jadi memberatkan masyarakat," ucap Agus.

Untuk PLN, lanjut Agus, kenaikan daya ini berarti peluang untuk meningkatkan serapan listrik PLN. Agus mengatakan, selama ini suplai listrik PLN di Pulau Jawa jauh lebih besar dibanding kebutuhan bebannya.

"Saya rasa ini bisa menjadi hal positif untuk menyeimbangkan kelebihan pasokan listrik saat ini," kata Agus.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement